Advertisement
Indonesia Negara Tropis, Ini Risikonya ...
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Masih ada daerah di Indonesia yang terkena musibah banjir, sementara daerah lainnya telah memasuki musim kemarau dan ancaman kekeringan. Hal tersebut disampaikan Deputi bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Dody Usodo.
“Itu risiko kita sebagai daerah tropis,” kata Dody saat memberikan keterangan pers terkait antisipasi potensi bencana kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan (Karhutla) di Jakarta, Selasa (30/7/2019).
Advertisement
Dody menyatakan sebanyak delapan daerah telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) akibat ancaman kekeringan dengan risiko sedang hingga tinggi di tahun 2019.
Badan Meteoroiogi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau di Indonesia diperkirakan mulai Juli hingga Oktober 2019. Musim kemarau itu, akan jauh lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya dan diperkirakan puncak kekeringan terjadi di bulan Agustus 2019.
Hasil monitoring hari tampa hujan (HTH) minggu ke dua bulan Juli 2019, dimana HTH ekstrem di atas 60 hari terjadi di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sementara itu, di Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah banjir merendam sebagian wilayah di kecamatan itu, Selasa.
Dilaporkan, dampak banjir merendam sejumlah desa di kecamatan itu diantaranya Desa Siavu, Tinombo dan Desa Silabia, Kecamatan Tinombo serta merusak sejumlah infrastruktur rumah sakit Raja Tombolotutu Tinombo. Data sementara, sekitar lima rumah di kecamatan itu rusak dihantam banjir.
“Banjir akibat luapan sungai Tinombo karena intensitas hujan cukup tinggi sejak Selasa-red pagi dan puncaknya pukul 13.00 WITA, dampak kerusakan akibat banjir bisa saja bertambah,” ujar Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Parigi Moutong Ariesto.
Tinggi rendaman air mencapai 75 sentimeter (cm) atau sekitar setinggi paha orang dewasa, dimana dampak rendaman meluas hingga ke Ibu Kota Kecamatan Tinombo.
Rumah Sakit Tinombo menjadi salah satu sasaran banjir. Luapan air bercampur material lumpur meluap hinga keteras dan sejumlah ruangan rumah sakit serta menghanyutkan satu sepeda motor milik pegawai, akibatnya membuat para pasien panik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
- Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Wanita 60 Tahun Lolos ke Kontes Miss Argentina karena Tampak Awet Muda
Advertisement
Advertisement