Advertisement
Jawa Tengah Kini Punya Puluhan Agen Antikorupsi

Advertisement
Harianjogja.com, SALATIGA - Jawa Tengah kini memiliki puluhan agen antikorupsi.
Jonathan awalnya cuma iseng mendaftar pelatihan antikorupsi yang diselenggarakan Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK). Tak pernah terbayang jika kemudian malah dilantik langsung oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menjadi agen pemberantasan korupsi untuk kemudian disebar di provinsi tersebut.
Advertisement
Jonathan merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Pengetahuannya yang dia terima di kelas, mendorongnya untuk ikut-ikutan mendaftar pelatihan antikorupsi yang diselenggarakan KPK selama dua hari, Sabtu-Minggu 27-28 Juni 2019 di kampusnya.
Setelah mengikuti pelatihan selama dua hari, dia pun mengikuti Seminar Nasional pada Selasa (3/7/2019) sebagai sesi akhir rangkaian acara pelatihan antikorupsi. Namun dia dibuat terkejut karena dikukuhkan sebagai Agen Antikorupsi oleh Ganjar yang hadir memberikan keynote Speech.
"Kaget, soalnya ini tidak direncanakan. Tapi memang benar begitu karena kalau hanya berteori tanpa praktek maka nonsen. Harus bisa memberikan perubahan pada bangsa untuk lebih baik. Sekecil apapun yang saya bisa lakukan, akan saya lakukan," katanya.
Apalagi materi pencegahan korupsi telah dia terima bersama 30 peserta pelatihan lain. Critikal Thinking, pengertian korupsi, modus operandi, dan sosilalisasi kepada masyarakat. menjadi materi pelajaran yang terus terngiang di benaknya..
Jonatan memberi contoh, ketika mengurus perizinan usaha misalnya, yang normalnya selesai dua hari, namun kita menginginkan selesai dalam sehari. Maka akan muncul syarat "khusus" dari pemberi izin, dan yang mengurus akan berupaya memenuhinya.
"Itulah keinginan yang berlebihan. Makanya kita harus bertindak sewajarnya. Jangan ingin dilayani lebih dan jangan melayani lebih. Sewajarnya. Kita juga dilatih untuk sosialisasi yang sederhana untuk memberikan pemahaman minimal pada kawan dan tetangga," katanya.
Dengan pelatihan antikorupsi selama dua hari itu diharapkan Jonatan dan 29 peserta lainnya diharapkan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat Jateng untuk berani melaporkan praktik korupsi. Oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Agen Antikorupsi Jateng tersebut diharapkan bisa memperkuat rantai-rantai pencegahan korupsi di Jawa Tengah.
"Ini menarik karena yang melakukan mahasiswa. Di era yang milenial ini merekalah yang akan memenuhi ruang medsos yang saya yakin akan menular pada sikap," kata Ganjar.
Apalagi sikap dasar mahasiswa, kata Ganjar adalah pemberontak terhadap ketidakberesan. Keberanian mahasiswa dan sikap kritisnya itulah yang jadi modal besar gerakan agen ini.
"Saya rasa ini harus ditiru kampus-kampus lain. KPK punya banyak program untuk itu," katanya.
Terlebih di Jawa Tengah, kata Ganjar, saat ini sedang diterapkan pendidikan antikorupsi di sekolah-sekolah. Setidaknya ada 23 SMA dan SMK yang dijadikan percontohan penerapan kurikulum antikorupsi.
"Gerakan itu didukung dengan pembentukan Komite Integritas dan Tunas Integritas Jateng. Penyuluhan antikorupsi yang berafiliasi dengan KPK dan bersertifikat. Juga gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) yang merangkul Pramuka, Dharmawanita dan PKK," katanya.
Melengkapi gerakan berbasis masyarakat itu, juga dibuat gerakan di kalangan Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk memenuhi tagline Ganjar, Tetep Mboten Korupsi Mboten Ngapusi. Secara aplikatif, hal-hal tersebut didampingi dengan keterbukaan informasi dan pelatihan terhadap kepala daerah.
"Hanya Jawa Tengah yang setelah pelantikan kepala daerahnya dikirim ke KPK untuk pendidikan antikorupsi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
- Merapat ke Barisan Prabowo-Gibran, Khofifah: Resminya Januari Kawan-kawan!
- Asal-usul Unik Nama Umbul Susuhan di Ngawen Klaten, Konon dari Sarang Burung
- Petani di Semarang Jadi Korban Pembegalan, Motor Digondol & Kena Bacokan Sajam
- Koridor Gatsu & Kampung Kemlayan: Ruang Seni Mural yang Instagramable di Solo
Berita Pilihan
- Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Ini Format Lengkapnya
- Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Kementerian Kesehatan: Akibat Varian Baru
- Google Doodle Menampilkan Kapal Pinisi Indonesia, Ini Asal Sejarahnya
- Jumlah Perokok Anak di Indonesia Makin Banyak, IDAI Sebut Akibat Tuyul Nikotin
- Empat Anak Tewas di Jagakarsa, Polisi Temukan Pesan Bertuliskan "Puas Bunda, tx for All" di TKP
Advertisement

Ada APK di Dekat Kantor Pemerintahan & Sumbu Filosofi, Ini Kata Satpol PP Jogja
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Buku Antologi Sudirman Said 'Bergerak dengan Kewajaran Dibedah 4 Guru Besar di Jogja
- Erick Thohir Komitmen Perangi Korupsi di Lingkungan BUMN
- 500.000 Warga di Gaza Terancam Kelaparan
- Masyarakat Perlu Segera Menolong Bila Menemukan Tanda KDRT, Ini Alasannya
- Bawaslu Kaji Laporan Dugaan Pelanggaran Kampanye oleh Komika di Acara Desak Anies
- Pengungsi Palestina Tak Miliki Tempat Berlindung di Rafah
- Seorang WNI Relawan MER-C Dievakuasi dari Gaza
Advertisement
Advertisement