Advertisement

Prostitusi di Atas Pesawat di Jepang Terungkap, Pramugari Mengaku Digaji Kecil

Newswire
Senin, 29 Juli 2019 - 20:07 WIB
Bhekti Suryani
Prostitusi di Atas Pesawat di Jepang Terungkap, Pramugari Mengaku Digaji Kecil Ilustrasi Pramugari - Bussinesinsider

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Praktik prostitusi di Jepang yang dilakukan di pesawat terungkap.

Dikutip dari Thrillist, pramugari tak jarang menjadi objek seksualitas. Kisah tentang Mile High Club atau orang-orang yang bercinta di dalam pesawat terbang pun masih 'mengudara'.

Advertisement

Bahkan di Jepang, aktivitas bercinta di udara ini melibatkan pramugari.

Laporan Daily Mail menyebutkan sejumlah pramugari di Jepang pernah mengaku pada Shukan Post bahwa beberapa pilot meminta layanan mesum.

Pilot tersebut menggunakan kode tangan khusus untuk menunjukkan ketertarikan.

Para pramugari ini mengaku dibayar 450 dollar atau sekitar Rp 6,3 juta untuk melayani pilot. Pramugari yang berusia kurang dari 30 tahun dikatakan bisa dibayar lebih mahal.

"Pramugari yang bersedia melayani pilot karirnya bisa melesat," kata seorang pramugari seperti dikutip dari Shukan Post.

"Pramugari yang lain menawarkan layanan mesum dari perusahaan ke perusahaan, beberapa juga ada yang 'nyambi' jadi wanita tuna susila di luar, biasanya di Ginza," ungkap pramugari lain kepada Shukan Post.

Pemangkasan gaji dianggap menjadi biang kerok prostitusi di udara yang dilakukan pramugari di Jepang.

Dikutip dari Daily Mail, salah satu pramugari mengatakan bahwa 'lingkaran setan' prostitusi di udara (Mile High Club) di Jepang sebenarnya sudah tidak ada lagi, tapi gaji pramugari yang dirasa tak cukup, membuat beberapa oknum pramugari menawarkan layanan mesum.

Sebelumnya juga diberitakan, pengacara Hotman Paris Hutapea membongkar skandal maskapai penerbangan di Indonesia yang mensyaratkan pramugarinya harus mau dikencani oleh direksi maskapai tersebut. Jika si pramugari menolak, maka ia tidak mendapatkan jadwal terbang.

Melalui akun Instagram miliknya @hotmanparisofficial, Hotman Paris mengaku mendapatkan telepon dari seorang pramugari maskapai penerbangan swasta di Indonesia. Kepada Hotman Paris, si pramugari menangis melaporkan kejadian yang menimpanya.

"Saya begitu tiba dari kediri telepon pertama yang saya terima dari bandara adalah tangisan seorang pramugari," kata Hotman Paris seperti dikutip Suara.com, Selasa (16/7/2019).

Ada seorang oknum direksi di maskapai penerbangan swasta yang tak disebutkan namanya itu mensyaratkan pramugari harus mau dikencani agar mendapat jadwal terbang. Jika tidak, maka si pramugari tidak akan mendapat jadwal terbang.

"Ternyata ada oknum direksi dari suatu perusahaan penerbangan swasta yang meminta 'Kamu akan sering terbang kalau kamu mau dengan saya, mau dipacari' bahkan dengan berbagai rayuan lah," ungkap Hotman Paris.

Sang pramugari yang tak disebutkan identitasnya itu terus menolak rayuan oknum direksi. Akibatnya, selama menjadi pramugari ia tidak pernah mendapatkan jadwal terbang.

Gaji yang didapatkan sangatlah kecil. Pasalnya, gaji pramugari disesuaikan dengan jumlah jam terbang.

"Karena pramugari menolak, dia stanby terus gak pernah terbang dan selalu di WA 'Kalau mau temenin, ayuk boleh terbang'. Kejam," tutur Hotman Paris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Dapat Bantuan Dana Rp14 Miliar, Ini Ruas Jalan yang Akan Diperbaiki Pemkab Gunungkidul

Gunungkidul
| Kamis, 25 April 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement