Advertisement
Musim Panas Terparah di India Sudah Telan Ratusan Korban Jiwa
Ilustrasi panas ekstrem di India - Pixabay/Simon
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Musim panas di India saat ini dilaporkan telah menelan ratusan korban jiwa.
Awal Juli ini, warga India harus tahan dengan gelombang panas ektrem yang melanda selama musim panas. Bahkan, fenomena ini dilaporkan telah menewaskan 100 lebih warga.
Advertisement
Para ahli memeringatkan beberapa bagian negara bisa menjadi terlalu panas bagi manusia untuk bertahan hidup.
Suhu di sebagian India dinyatakan mencapai lebih dari 50 derajat Celcius pada Juni, tiga derajat lebih tinggi dari apa yang digolongkan oleh Departemen Meteorologi India sebagai gelombang panas 'terparah'.
Hal ini mengacu pada studi 2017 oleh para peneliti di MIT yang menemukan gelombang panas bisa bertambah sangat panas dan lembap pada 2100.
Atas studi ini, peneliti mengatakan kemungkinan manusia tidak dapat hidup di beberapa negara bagian jika perubahan iklim berlanjut dengan kecepatan seperti itu.
"Bisnis seperti biasa berisiko menimbulkan gelombang panas yang sangat mematikan," ujar Profesor MIT, Elfatih Eltahir, kepada Yayasan Thompson Reuters.
Melansir Bussiness Insider, studi ini menemukan 70% populasi India yang lebih dari satu miliar orang akan terpapar panas dan kelembaban ekstrem pada 2100.
Dikatakan bahwa beberapa bagian negara itu diproyeksikan melebihi ambang batas kemampuan bertahan hidup.
Menurut CNN, Delhi, negara bagian yang berisi ibu kota India, New Delhi, mencatat suhu tertinggi pada bulan Juni, yakni mencapai suhu 48 C. Dan Bihar, sebuah negara bagian di India timur, bahkan menutup sekolah dan perguruan tinggi untuk menangani panas Juni.
Kekeringan musim panas juga dilaporkan telah membuat Kota Chennai di India nyaris kehabisan air.
Tidak hanya India, studi MIT menemukan wilayah Pakistan dan Bangladesh akan mencapai suhu yang tidak dapat diselamatkan sehingga mempengaruhi lebih dari 1,5 miliar orang serta merusak produksi pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Stasiun Jogja Diminta Tambah Permainan Tradisional untuk Anak
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- China Desak AS Berlaku Adil dalam Kesepakatan Penjualan TikTok
- PMI DIY Perkuat Layanan Nataru dengan 573 Personel Medis
- Pemerintah Siapkan Pendanaan Film Terintegrasi
- Banjir Bandang Terjang Tanjung Raya Agam, Puluhan Rumah Terdampak
- BNPB Terapkan Pola Kerja 18 Jam Percepat Huntara di Sumatera
- Pendapatan Box Office Disney 2025 Tembus Rp100 Triliun
- Basarnas Hentikan Pencarian Korban Banjir Aceh, Beralih ke Pemantauan
Advertisement
Advertisement



