Advertisement

Musim Panas Terparah di India Sudah Telan Ratusan Korban Jiwa

Newswire
Senin, 22 Juli 2019 - 16:57 WIB
Bhekti Suryani
Musim Panas Terparah di India Sudah Telan Ratusan Korban Jiwa Ilustrasi panas ekstrem di India - Pixabay/Simon

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Musim panas di India saat ini dilaporkan telah menelan ratusan korban jiwa.

Awal Juli ini, warga India harus tahan dengan gelombang panas ektrem yang melanda selama musim panas. Bahkan, fenomena ini dilaporkan telah menewaskan 100 lebih warga.

Advertisement

Para ahli memeringatkan beberapa bagian negara bisa menjadi terlalu panas bagi manusia untuk bertahan hidup.

Suhu di sebagian India dinyatakan mencapai lebih dari 50 derajat Celcius pada Juni, tiga derajat lebih tinggi dari apa yang digolongkan oleh Departemen Meteorologi India sebagai gelombang panas 'terparah'.

Hal ini mengacu pada studi 2017 oleh para peneliti di MIT yang menemukan gelombang panas bisa bertambah sangat panas dan lembap pada 2100.

Atas studi ini, peneliti mengatakan kemungkinan manusia tidak dapat hidup di beberapa negara bagian jika perubahan iklim berlanjut dengan kecepatan seperti itu.

"Bisnis seperti biasa berisiko menimbulkan gelombang panas yang sangat mematikan," ujar Profesor MIT, Elfatih Eltahir, kepada Yayasan Thompson Reuters.

Melansir Bussiness Insider, studi ini menemukan 70% populasi India yang lebih dari satu miliar orang akan terpapar panas dan kelembaban ekstrem pada 2100.

Dikatakan bahwa beberapa bagian negara itu diproyeksikan melebihi ambang batas kemampuan bertahan hidup.

Menurut CNN, Delhi, negara bagian yang berisi ibu kota India, New Delhi, mencatat suhu tertinggi pada bulan Juni, yakni mencapai suhu 48 C. Dan Bihar, sebuah negara bagian di India timur, bahkan menutup sekolah dan perguruan tinggi untuk menangani panas Juni.

Kekeringan musim panas juga dilaporkan telah membuat Kota Chennai di India nyaris kehabisan air.

Tidak hanya India, studi MIT menemukan wilayah Pakistan dan Bangladesh akan mencapai suhu yang tidak dapat diselamatkan sehingga mempengaruhi lebih dari 1,5 miliar orang serta merusak produksi pangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement