Advertisement
Musim Panas Terparah di India Sudah Telan Ratusan Korban Jiwa

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Musim panas di India saat ini dilaporkan telah menelan ratusan korban jiwa.
Awal Juli ini, warga India harus tahan dengan gelombang panas ektrem yang melanda selama musim panas. Bahkan, fenomena ini dilaporkan telah menewaskan 100 lebih warga.
Advertisement
Para ahli memeringatkan beberapa bagian negara bisa menjadi terlalu panas bagi manusia untuk bertahan hidup.
Suhu di sebagian India dinyatakan mencapai lebih dari 50 derajat Celcius pada Juni, tiga derajat lebih tinggi dari apa yang digolongkan oleh Departemen Meteorologi India sebagai gelombang panas 'terparah'.
Hal ini mengacu pada studi 2017 oleh para peneliti di MIT yang menemukan gelombang panas bisa bertambah sangat panas dan lembap pada 2100.
Atas studi ini, peneliti mengatakan kemungkinan manusia tidak dapat hidup di beberapa negara bagian jika perubahan iklim berlanjut dengan kecepatan seperti itu.
"Bisnis seperti biasa berisiko menimbulkan gelombang panas yang sangat mematikan," ujar Profesor MIT, Elfatih Eltahir, kepada Yayasan Thompson Reuters.
Melansir Bussiness Insider, studi ini menemukan 70% populasi India yang lebih dari satu miliar orang akan terpapar panas dan kelembaban ekstrem pada 2100.
Dikatakan bahwa beberapa bagian negara itu diproyeksikan melebihi ambang batas kemampuan bertahan hidup.
Menurut CNN, Delhi, negara bagian yang berisi ibu kota India, New Delhi, mencatat suhu tertinggi pada bulan Juni, yakni mencapai suhu 48 C. Dan Bihar, sebuah negara bagian di India timur, bahkan menutup sekolah dan perguruan tinggi untuk menangani panas Juni.
Kekeringan musim panas juga dilaporkan telah membuat Kota Chennai di India nyaris kehabisan air.
Tidak hanya India, studi MIT menemukan wilayah Pakistan dan Bangladesh akan mencapai suhu yang tidak dapat diselamatkan sehingga mempengaruhi lebih dari 1,5 miliar orang serta merusak produksi pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
- Akan Tenggelam, Ribuan Warga Tuvalu Ajukan Visa Iklim untuk Bermigrasi ke Australia
- Buntut Tragedi di Maluku Tenggara, UGM Evaluasi Sistem KKN
- Para Advokat Perekat Nusantara dan TPDI Somasi Gibran, Untuk Segera Mundur Sebagai Wapres
Advertisement

Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Viral Video Pria Pamer Senjata Api dan Mengaku dari Ring 1 Istana, Pelaku Diringkus Polisi
- KPK Cekal Mantan Wadirut BRI ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan EDC
- Kejagung Periksa Pihak Google Terkait Penyidikan Dugaan Korupsi Laptop Chromebook
- Kemenag Siapkan Regulasi Terkait Tata Kelola Rumah Doa
- Api Melahap RS Hermina Jakarta, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran
- KPK Panggil Pihak Swasta Terkait Suap Pengadaan Barang di MPR RI
- Pembubaran Kegiatan Ibadah dan Perusakan Rumah Retret di Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Rumah Doa
Advertisement
Advertisement