Advertisement
Berkontirbusi Bebaskan TKI dari Hukuman Mati, LazisNU Diapresiasi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pengamat filantropi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Amelia Fauzia mengapresiasi langkah LazisNU yang telah membebaskan TKI Ety bt Toyyib Anwar dari hukuman mati Pemerintah Arab Saudi.
Menurutnya, LazisNU, yang merupakan rebranding dari Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama, telah mengumpulkan uang Rp12,5 miliar dari para dermawan santri, pengusaha, birokrat, politisi, akademisi, dan para komunitas filantropi hanya dalam 7 bulan.
Advertisement
Namun, untuk membebaskan TKI Ety bt Toyyib Anwar dari hukuman mati diperlukan 4 juta riyal atau Rp15,2 miliar. Artinya, masih kurang Rp2,7 miliar lagi untuk menebus nyawa TKI tersebut sesuai dengan harga yang diajukan keluarga korban di Saudi.
Kendati demikian, hukuman mati atas Ety, yang berasal dari Majalengka, Jawa Barat, bisa diringankan karena tergolong hukuman mati qishas atau yang bisa dimaafkan oleh ahli waris korban dan kasusnya dituntaskan dengan diyat atau uang tebusan.
"Padahal, pekerjaan yang dilakukan TKI sangat berat dan mungkin masuk pada asnaf riqob (memerdekakan budak). Riqob sendiri dapat dimaknai sebagai kelompok orang yang lemah yang tertindas,” tutur Amelia dalam keterangan resmi di Jakarta pada Sabtu (13/7/2019).
Ety bt Toyyib Anwar terjerat masalah hukum setelah dituduh menjadi penyebab majikannya sakit dan kemudian meninggal dunia.
Direktur Social Trust Fund (STF) pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut menilai apa yang telah dilakukan LazisNU bisa menjadi model bagi lembaga filantropi lain untuk membantu para buruh migran yang terancam hukuman mati di luar negeri.
Merujuk pada data Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, dalam rentang 2011 - 2018 tercatat 103 WNI dijatuhi hukuman mati di Saudi.
Dari jumlah itu, 85 orang berhasil dibebaskan dari ancaman hukuman mati sementara lima orang lainnya telah dieksekusi sehingga tersisa 13 WNI.
Dari jumlah itu, satu di antaranya adalah Ety bt Toyyib Anwar yang sudah divonis hukuman mati dan berhasil dibebaskan dengan uang tebusan. Sementara 12 lainnya masih dalam tahap peradilan umum sehingga masih dapat diupayakan bebas dari hukuman mati.
"Potensi zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf yang tertuang dalam ajaran Islam perlu dimaksimalkan untuk kepentingan umat, khususnya penguatan masyarakat yang terdiskriminasi dan lemah,” kata Amelia.
Dia mengutarakan lembaga sosial kemanusiaan Social Trust Fund UIN Jakarta juga berencana mengadakan fundraising zakat dan program beasiswa bagi anak-anak buruh migran khususnya yang usia sekolah melalui kerja sama dengan pesantren dan ADDAI (Asosiasi Dai-Daiyah Indonesia) untuk menyiapkan para dai yang berpandangan tawasuth (moderat), tasamuh (toleran), dan tawazun (seimbang).
"Program advokasi bagi buruh migran dan keluarganya ini merupakan manifestasi dari filantropi berkeadilan sosial yang sangat krusial bagi masa depan Indonesia,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement

Pakar Hukum Universitas Widya Mataram Sebut Ade Armando Tak Paham Sejarah Keistimewaan DIY
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Selain Gunung Marapi, Gunung Anak Krakatau dan Gunung Ili Lewotolok Ikut Erupsi
- Gempa Berkekuatan Magnitudo 7,4 Landa Melonguane, Sulawesi Utara
- Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Pagi Ini
- Gelar Pertemuan Nasional, Apkasindo Membahas Masa Depan Sawit
- Usai Gencatan Senjata, Israel Kembali Bombardir Gaza, Ratusan Warga Tewas
- Senggol Jogja, Blunder Ade Armando Bisa Gerus Suara PSI dan Elektabilitas Prabowo
- Wamenkumham Eddy Hiariej akan Diperiksa KPK Hari Ini
Advertisement
Advertisement