Advertisement
Penerapan Zonasi, Kak Seto Berharap Siswa Bersekolah dengan Sepeda
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Pemerhati anak Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto mendambakan anak-anak berangkat sekolah dengan bersepeda ria seperti dulu, seiring penerapan zonasi.
"Iya, memenuhi hak anak untuk belajar dengan gembira. Sekolah tidak terlalu jauh lagi, tidak perlu bermacet-macet di jalan," katanya, Senin (1/7/2019).
Advertisement
Saat ini, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu sedang berada di Lombok mengisi seminar tentang pendidikan anak usia dini (PAUD). Kak Seto menjelaskan sistem zonasi itu membuat anak-anak belajar di sekolah yang terdekat dengan tempat tinggalnya sehingga akses transportasi mudah.
Apalagi, kata dia, jika pada saat yang sama transportasi sepeda kayuh digalakkan kembali sehingga pemandangan seperti dulu, di mana pelajar bercengkarama di sepanjang jalan menuju sekolah di atas sepeda kumbang mereka.
"Tidak ada lagi, [anak sekolah] yang satu naik mobil mewah, satunya naik bus. Namun, ini mungkin berlaku untuk daerah-daerah tertentu, seperti Yogyakarta, Klaten," kata sosok kelahiran Klaten, Jawa Tengah itu.
Mengenai masih adanya pro-kontra masyarakat dengan penerapan aturan zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini, ia memaklumi karena kebijakan pasti menimbulkan reaksi dalam implementasinya.
Namun, pengajar Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma itu mengingatkan pemerintah untuk segera mengimbanginya dengan percepatan langkah pemerataan pendidikan.
Dengan sistem zonasi, kata dia, favoritisme dalam pilihan sekolah akan hilang dengan karena tercipta.sebuah kondisi, sekaligus keharusan bahwa seluruh sekolah negeri adalah favorit, karena didesain dan diselenggarakan dengan standar kelayakan yang sama.
"Ide ini [zonasi] bagus. Tetapi, ide yang bagus juga harus konsekuen. Jangan sampai gagasan yang cemerlang ini tidak sesuai implementasinya di lapangan," katanya.
Diakui Kak Seto, masih ada sebagian orang tua yang merasa dirugikan dengan zonasi, karena beranggapan anak mereka sudah bersusah payah belajar dan berprestasi, namun tidak bisa melanjutkan ke sekolah yang berkualitas hanya karena persoalan jarak.
"Betul, anaknya menginginkan sekolah yang bagus, kan? Makanya, untuk mewujudkan hak anak bersekolah di sekolah yang ideal dan bagus, tolong Kemendikbud meningkatkan kualitas sekolah yang terdekat itu," kata Kak Seto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Kejagung Tetapkan Harvey Moeis Suami Artis Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi Timah
- Prabowo Akan Pasang Foto SBY di Istana Presiden Baru
- AHY Sebut Prabowo Minta Demokrat Siapkan Kader Terbaik untuk Duduk di Kabinet
- BMKG Prediksi Cuaca Kota Besar di Indonesia Cenderung Kondusif
- Korlantas Siapkan Rekayasa Antisipasi 70 Juta Kendaraan Mudik Lebaran 2024
- Jembatan di Baltimore AS Ambruk Ditabrak Kapal, Enam Orang Hilang, Kemenlu RI Pastikan Tidak Ada Korban WNI
- Berikan Diskon Tambah Daya di Bulan Ramadan, PLN Dorong Petumbuhan Ekonomi
Advertisement
Advertisement