Advertisement
Kubu Jokowi Akan Persoalkan Amplop & Keterangan Palsu di Sidang Sengketa Pilpres

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ketua Tim Kuasa Hukum pasangan calon nomor 01 Jokowi-Ma'ruf, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan mempersoalkan keterangan terkait penemuan amplop surat dan hasil penghitungan suara yang dibuang di Boyolali, Jawa Tengah, ke jalur hukum.
Menurutnya, keterangan penemuan amplop oleh saksi yang dihadirkan Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandiaga, yakni Betty Kristiana, dalam persidangan sebelumnya merupakan masalah yang serius karena amplop diduga palsu.
Advertisement
Pihaknya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin terkait masalah ini.
"Tergantung kepentingan pihak berperkara. Kami mewakili Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin, apakah beliau ingin supaya kasus ini ditindaklanjuti secara pidana. Ya, nanti kami konsultasikan ke beliau," kata Yusril di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (21/6/2019).
Amplop berwarna cokelat yang ditemukan Betty Kristiana tersebut sempat diperdebatkan di sidang gugatan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi. Perdebatan soal amplop berwarna cokelat terjadi setelah Betty Kristiana mengaku memiliki benda itu. Amplop yang dibawa Betty disebutnya berasal dari Kantor Kecamatan Juwangi, Jawa Tengah.
Dia mengaku mengambil amplop dari tumpukan-tumpukan di halaman Kantor Kecamatan Juwangi pada 18 April 2019.
Dalam sidang pada Kamis (20/6/2019), KPU telah merespons tentang temuan tersebut dengan menyerahkan contoh amplop milik KPU. KPU yakin amplop yang dibawa Betty merupakan amplop yang belum dipakai.
Selain itu, Yusril juga menilai keterangan beberapa saksi Prabowo-Sandiaga ada yang memberikan keterangan palsu atau keterangan bohong. Misalnya, kata dia, ada saksi yang memberikan keterangan tidak bohong, tetapi dia berbohong soal latar belakangnya.
"Itu harus kami persoalkan juga. Misalnya, mengaku tidak ada kaitan dengan paslon 02, tapi ternyata dia adalah timses 02. Kami tunjukkan juga nanti, ada dua kategori. Ada yang palsu keterangannya, ada yang menggelapkan identitasnya," kata Yusril.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement