Advertisement
Sultan HB X Tolak Tol Bandara, Tol Jogja-Solo Terus Berlanjut
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) berbincang dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X (kiri) saat meninjau progres pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo, Rabu (24/4/2019). - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Rencana pembangunan tol Jogja-Solo dipastikan terus berlanjut meski rencana tol yang terintegrasi dengan Yogyakarta International Airport (YIA) ditolak Gubernur DIY.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) angkat suara terkait penolakan Gubernur DIY Sri Sultan HB X terhadap rencana pembangunan tol yang terintegrasi dengan Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA).
Advertisement
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan bahwa permasalahan penolakan ini harus ada kompromi lebih lanjut antara pemerintah dan gubernur.
"Besok kita ada rapat dengan Jawa Tengah dan DIY, masalah ini harus dilihat dari sub headernya sih," ujarnya kepada Bisnis- jaringan Harianjogja.com, Kamis (19/6/2019).
Menurut Danang, sejak awal Gubernur DIY Sri Sultan HB X sangat konsisten untuk minta diberikan konsep mengkaitkan antara tol dengan pembangunan ekonomi masyarakat.
Padahal Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, mengungkapkan, pihaknya akan memulai proyek pembangunan jalan tol Solo – Jogja yang berada di Jawa Tengah terlebih dahulu sambil menyelesaikan desain trase yang di wilayah Jogja.
Lelang pengerjaan proyek jalan tol Solo-Yogyakarta yang berada di bagian Jawa Tengah, ujarnya, akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Solo-Yogyakarta kita bikin dua, kelihatannya dua paket ya. Yang kita mulai dulu yang di Jawa Tengah sambil kita memfinalkan desain trase yang di Yogyakarta,” katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, dicari trase yang paling optimal terkait dengan proyek tersebut. Selain itu, tambahnya terdapat beberapa ruas yang juga akan dibangun melayang atau elevated agar tidak terlalu banyak membebaskan lahan.
Sebagai informasi, Sultan menyampaikan akses ke bandara baru di Kulonprogo lebih baik berupa jalur biasa non-tol agar masyarakat sekitar bandara juga bisa merasakan manfaat ekonomi.
Sultan menganggap apabila YIA terintegrasi dengan tol, masyarakat Kulonprogo hanya dilalui pengguna bandara begitu saja. Dampak ekonomi dari keberadaan bandara pun tidak akan dirasakan oleh masyarakat luas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- SPPG di Tarakan Gunakan Elpiji dari Malaysia untuk Masak MBG
- Perajin Perak Kotagede Gulung Tikar Akibat Harga Bahan Baku Mahal
- Pemerintah Siapkan Kuota 500 Ribu Pelatihan Pengelasan dan Perhotelan
- Dibangun 5,7 Hektare di Piyungan, PSEL Diprediksi Beroperasi di 2027
- Banjir, Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah
- Anggota Koperasi Merah Putih di Jogja Diprioritaskan Warga Miskin
- Hari Santri 2025, Menteri Nusron: Jadi Generasi Menyejahterakan Rakyat
Advertisement
Advertisement




