Advertisement
Markas ExxonMobil AS di Irak Dihantam Rudal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Sebuah roket menghantam area markas operasional beberapa perusahaan minyak besar dunia, termasuk raksasa asal Amerika Serikat (AS) ExxonMobil, di dekat kota Basra, Irak.
Menurut kepolisian setempat dan keterangan yang dirilis pihak militer Irak, sebuah roket menghantam Burjesia di sebelah barat kota tersebut pada Rabu (19/6/2019) pagi waktu setempat.
Advertisement
“Roket itu berjenis rudal Katyusha dengan jangkauan pendek,” terang pihak militer Irak, seperti diberitakan Reuters. Oleh kepolisian setempat, roket itu digambarkan mendarat 100 meter dari bagian area yang digunakan sebagai tempat tinggal dan pusat operasi oleh Exxon.
Tiga orang dikabarkan terluka akibat serangan ini. Hingga kini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden yang terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran.
Ini menjadi serangan terbaru setelah dua serangan terpisah memukul pangkalan-pangkalan yang menampung personel militer AS di Irak, negara tetangga Iran.
Pemerintah AS mengevakuasi ratusan staf diplomatik dari kedutaan besarnya di Baghdad bulan lalu. Langkah ini dilakukan karena ancaman Iran terhadap kepentingan AS di Irak.
Insiden terbaru ini terjadi tepat ketika staf Exxon yang ikut dievakuasi mulai kembali ke Basra. Seorang aparat keamanan mengungkapkan bahwa Exxon segera mengevakuasi 21 staf asingnya dengan pesawat ke Dubai.
Perusahaan-perusahaan lain yang beroperasi di area tersebut di antaranya adalah Royal Dutch Shell PLC dan Eni SpA dari Italia. Sejumlah pegawai perusahaan minyak menyatakan segala operasi termasuk ekspor dari Irak selatan tidak terpengaruh oleh peristiwa itu.
Seperti diketahui, pemerintah AS telah meningkatkan tekanan sanksi terhadap Iran dalam beberapa bulan terakhir. AS bahkan menyatakan telah mengirim pasukan tambahan ke wilayah itu.
Kekhawatiran akan konfrontasi antara Iran dan Amerika Serikat telah meningkat sejak pemerintah AS menuding Iran bertanggung jawab atas serangan terhadap dua kapal tanker minyak di Teluk Oman pada Kamis (13/6/2019).
Kedua belah pihak mengatakan tidak menginginkan terjadinya perang, tetapi sejumlah analis memperingatkan insiden seperti itu dapat meningkatkan kekerasan di wilayah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement