Advertisement
Indonesia Kecam Rencana Moldova Pindahkan Kedubes ke Yerusalem
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Kementerian Luar Negeri Indonesia mengecam rencana Moldova memindahkan kantor kedutaan besarnya untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem yang berstatus sengketa.
"Keputusan Moldova untuk memindahkan kedutaan besar merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional, legitimasi internasional, dan beragam resolusi PBB. Langkah ini juga mengabaikan status historis, legal, dan politis Yerusalem yang dijajah," tulis Kementerian Luar Negeri dalam pernyataan resmi, Jumat (14/6/2019).
Advertisement
Indonesia dalam pernyataan sikap pun menyerukan pada komunitas internasional, termasuk Moldova untuk menjalankan kewajiban politis mereka sesuai dengan hukum internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang relevan.
Moldova adalah satu dari segelintir negara yang bakal mengikuti jejak kontroversial Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump. Amerika Serikat secara resmi membuka kedutaan besarnya di Yerusalem pada 2018 lalu menyusul pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai bagian dari Israel.
Rencana pemindahan kedutaan besar ini diumumkan pada Selasa (11/6/2019) oleh Presiden Interim Moldova Pavel Filip. Ia menyebutkan bahwa kebijakan ini merupakan komitmen negaranya terhadap pihak sekutu.
Pengumuman ini pun datang ketika negara Eropa Timur itu tengah dilanda krisis politik. Minggu lalu, pengadilan tinggi negara tersebut memberhentikan Igor Dondo dari jabatan kepresidenannya dan menunjuk Pavel Filip yang merupakan perdana menteri sebagai pelaksana tugas sementara. Filip pun langsung membubarkan parlemen dan memerintahkan penyelenggaraan pemilihan umum pada September menandatang.
Nada kecaman pun datang dari Palestina yang mengharapkan konflik dengan Israel bisa diselesaikan dengan solusi dua negara. Lewat pernyataan resmi yang dikutip Al Jazeera, Kemlu Palestina menyebutkan bahwa pemindahan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem adalah langkah politis Filip untuk mendapat dukungan dari Israel dan Amerika Serikat. Jika rencana ini terealisasi, Moldova bakal menjadi negara Eropa pertama yang secara resmi memindahkan kedutaan besar ke Yerusalem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 27 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement