Advertisement

Indonesia Kecam Rencana Moldova Pindahkan Kedubes ke Yerusalem

Iim Fathimah Timorria
Sabtu, 15 Juni 2019 - 09:17 WIB
Budi Cahyana
Indonesia Kecam Rencana Moldova Pindahkan Kedubes ke Yerusalem Bendera Israel terlihat di dekat Dome of the Rock, yang terletak di Kota Tua Yerusalem. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Kementerian Luar Negeri Indonesia mengecam rencana Moldova memindahkan kantor kedutaan besarnya untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem yang berstatus sengketa.

"Keputusan Moldova untuk memindahkan kedutaan besar merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional, legitimasi internasional, dan beragam resolusi PBB. Langkah ini juga mengabaikan status historis, legal, dan politis Yerusalem yang dijajah," tulis Kementerian Luar Negeri dalam pernyataan resmi, Jumat (14/6/2019).

Advertisement

Indonesia dalam pernyataan sikap pun menyerukan pada komunitas internasional, termasuk Moldova untuk menjalankan kewajiban politis mereka sesuai dengan hukum internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang relevan.

Moldova adalah satu dari segelintir negara yang bakal mengikuti jejak kontroversial Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump. Amerika Serikat secara resmi membuka kedutaan besarnya di Yerusalem pada 2018 lalu menyusul pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai bagian dari Israel.

Rencana pemindahan kedutaan besar ini diumumkan pada Selasa (11/6/2019) oleh Presiden Interim Moldova Pavel Filip. Ia menyebutkan bahwa kebijakan ini merupakan komitmen negaranya terhadap pihak sekutu.

Pengumuman ini pun datang ketika negara Eropa Timur itu tengah dilanda krisis politik. Minggu lalu, pengadilan tinggi negara tersebut memberhentikan Igor Dondo dari jabatan kepresidenannya dan menunjuk Pavel Filip yang merupakan perdana menteri sebagai pelaksana tugas sementara. Filip pun langsung membubarkan parlemen dan memerintahkan penyelenggaraan pemilihan umum pada September menandatang.

Nada kecaman pun datang dari Palestina yang mengharapkan konflik dengan Israel bisa diselesaikan dengan solusi dua negara. Lewat pernyataan resmi yang dikutip Al Jazeera, Kemlu Palestina menyebutkan bahwa pemindahan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem adalah langkah politis Filip untuk mendapat dukungan dari Israel dan Amerika Serikat. Jika rencana ini terealisasi, Moldova bakal menjadi negara Eropa pertama yang secara resmi memindahkan kedutaan besar ke Yerusalem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 27 April 2024, Tiket Rp50 Ribu

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 02:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement