Advertisement
SIDANG GUGATAN PILPRES 2019: Tim Jokowi-Ma'ruf akan Lebih Banyak Mendengarkan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Mahkamah Konstitusi (MK) telah membuka sidang pendahuluan perselisihan hasil pemilihan umum. Kubu Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf juga telah datang dalam sidang tersebut.
Dari pantauan Bisnis.com, pemohon yang sudah datang Ketua Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto. Termohon yaitu dua pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman dan Wahyu Setiawan.
Advertisement
Sementara dari pihak terkait Tim Hukum Yusril Ihza Mahendra dan Luhut Pangaribuan serta Ketua Tim Kampanye Nasional Johnny G Plate.
Yusril sebelum dimulai sidang mengatakan bahwa saat mendengar pembacaan permohonan, timnya hanya akan lebih menyimak. “Kalau ada dialog ya kita akan dialog. Kalau ada debat, ya kita debat,” katanya di Gedung MK, Jakarta, Jumat (14/6/2019).
Mereka lebih banyak mendengar karena baru akan memberikan keterangan pada 17 Juni nanti bersama KPU.
Luhut menuturkan bahwa kuasa hukum Jokowi-Ma’ruf sangat siap menghadapi sidang.
“Pendahuluan itu lebih kepada verifikasi permohonan termohon, sekalipun kami dari tim 01 sudah menyampaikan keterangan terkait kemarin dan sebenarnya itu lebih cepat dari seharusnya karena senin masih ada waktu. Jadi dengan kata lain tim 01 sudah sangat siap untuk sidang hari ini," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Bandung
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
Advertisement

Dinkes Gunungkidul Selidiki Dugaan Keracunan Menu MBG di Semin
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kemenag dan Kemenkes Perkuat Program Pesantren Sehat
- Malaysia Serukan Negara Dunia Akhiri Hubungan dengan Israel
- 100 Ribu WNI di AS Belum Lapor ke Kedutaan
- Mahmoud Abbas Desak Internasional Bertanggungjawab Atas Kejahatan Israel
- Merespons Ancaman Tarif Trump, China: Ini Pemaksaan Ekonomi
- BNPB Ingatkan Banjir Bali Bisa Terulang
- DPR RI Desak Mendagri Tito Hentikan Efisiensi Dana Transfer ke Daerah
Advertisement
Advertisement