Advertisement
Jokowi: Saya Tak Memaksa Anak Terjun ke Dunia Politik

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo mengaku tidak melarang namun juga tidak memaksa kedua putranya Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep untuk terjun ke dunia politik, termasuk menjadi penerusnya pada 2024.
"Kalau mau, tak dorong, kalau tidak mau ngapain didorong-dorong? Saya kan tidak pernah maksa-maksa anak untuk mau [masuk dunia politik]. Kalau mau masuk, masuk saja, kalau tidak mau ngapain?," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Advertisement
Presiden Joko Widodo mengatakan hal tersebut dalam wawancara dengan Antara. "[Anak-anak] memiilih jualan martabak, bagaimana? Milih jualan pisang goreng. Dikejar-kejar suruh jadi apa, ya tidak mau, misalnya tidak mau [ke dunia politik]. Saya sudah ngomong jawabannya masih senang jualan pisang goreng, bagaimana?,” katanya.
Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, 31, diketahui memiliki usaha katering Chili Pari yang berada di Solo sejak Desember 2010. Sedangkan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, 24, juga punya usaha pisang nugget bernama Sang Pisang dan telah memiliki cabang lebih dari 30 kota di Indonesia.
Presiden pun mengaku tidak menunjuk kader khusus sebagai penerusnya pada 2024. "Ya kita kan punya kader banyak calon-calon penerus yang punya kualitas banyak, sudah teruji banyak, dari pemerintahan banyak, bupati, gubernur, wali kota banyak, pilih saja. Swasta-swasta besar juga banyak, jago manajemen banyak, pilih saja, usianya masih muda tapi matang, kasih saja mereka ruang, kasih panggung untuk tampil, kita ini tugasnya mengantarkan tapi yang menentukan rakyat," jelas Presiden.
Menurut Presiden, ia pun tidak punya beban dalam lima tahun kepemimpinannya yang kedua kali nanti. "Ya beban apa? Tidak boleh mencalonkan lagi," ujarnya.
Namun pada 2024 nanti, Presiden memimpikan fondasi ekonomi Indonesia sudah kuat. "Artinya kita tidak berpikir pertumbuhan ekonomi tapi kualitas pertumbuhan ekonomi dan pemerataannya kalau pertumbuhan ekonomi yang cepat itu gampang saja buat aja super koridor ekonomi di Jawa bagian utara, pelabuhannya sudah ada, tapi pemerataannya bagaimana? Kita kan bukan urusan ekonomi tapi urusan bernegara bagaimana Papua, Maluku, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera? Kita punya 17 ribu pulau, kita bernegara," ucap Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Jaringan Internet Alami Gangguan
- Akreditasi SPPG Perlu Dilakukan untuk Cegah Keracunan
- Modus Korupsi di BPR Bank Jepara Artha, Bermula dari Kredit Macet
- Ledakan di Gaza Selatan, 4 Tentara Israel Dilaporkan Tewas
- Dosen FH Unissula Diskorsing Karena Diduga Jadi Pelaku Kekerasan
Advertisement

Harga Ayam Potong di Bantul Naik, Pedagang Mengaku Penjualan Turun
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Wamen Eddy Desak Pengesahan RUU KUHAP, Ini Alasannya
- Politik Jepang, Takaichi Incar Posisi Perdana Menteri
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
- Digugat Tutut Soeharto ke PTUN Jakarta, Ini Kata Menkeu Purbaya
- Heboh Food Tray MBG Mengandung Minyak Babi, Begini Penjelasan RMI-NU
- Revisi Devisit APBN 2026 Disepakati Rp689,1 Triliun
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
Advertisement
Advertisement