Advertisement
Faktor Human Error Dominasi Penyebab Kecelakaan di Tol Semarang-Batang
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG — PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) menyebut mayoritas kecelakaan lalu lintas yang terjadi di tol Semarang-Batang selama masa arus mudik Lebaran 2019 disebabkan faktor human errors.
Direktur Utama (Dirut) PT JSB, Arie Irianto, mengatakan sejak H-7 Lebaran atau 29 Mei hingga H-2 Lebaran atau Senin (3/6/2019) sudah ada lima kejadian kecelakaan lalu lintas di tol Semarang-Batang. Dari lima kejadian itu beberapa di antaranya menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Advertisement
Salah satu kejadian yang menurutnya tragis terjadi melibatkan Daihatsu Xenia dan Honda CRV di Km 407 ruas tol Semarang-Batang, Jumat (31/5/2019). Akibat kecelakaan itu, satu orang harus meregang nyawa.
Kecelakaan itu bermula saat Daihatsu Xenia berhenti di bahu jalan. Mobil itu lantas ditabrak dari belakang oleh Honda CRV. Ada kemungkinan pengendara mobil Honda CRV itu mengantuk sehingga tidak tahu ada kendaraan yang berhenti di depannya.
“Kejadian yang seperti itu sangat disayangkan. Itu kemungkinan kelalaian pengemudi. Pengemudi kelelahan, mengantuk, atau tidak antisipatif. Lebih banyak karena human errors,” ujar Arie saat dijumpai wartawan di GT Kalikangkung, Semarang, Senin (3/6/2019).
Arie menambahkan melakukan perjalanan dengan melintas tol Trans Jawa dari Jakarta memang sangat melelahkan. Apalagi jarak yang ditempuh sangat panjang, yakni sekitar 300 km lebih dan dengan kecepatan yang harus konsisten atau tidak berubah-ubah, di atas 80 km per jam.
Kondisi itu pun membuat pengemudi gampang mengalami kelelahan hingga konsentrasinya terganggu dan tidak fokus. Akibatnya, banyak yang lalai dan berimbas pada kecelakaan lalu lintas.
“Oleh karena itu, kita menyarankan pemudik untuk melakukan perjalanan dengan enjoy dan santai. Nikmati perjalanannya, jangan terlalu bersemangat. Kalau lelah ya istirahat atau berhenti sejenak, sambil berwisata kuliner. Mungkin kalau bulan puasa kurang maksimal [berwisata kuliner], tapi bisa dilakukan saat arus balik nanti,” imbuhnya.
Arie juga mengimbau kepada pemudik yang melintas di Gerbang Tol Kalikangkung untuk memanfaatkan gardu di ruas tol sebelah kiri. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya penumpukan kendaraan saat melakukan transaksi di gerbang tol.
“Kebanyakan kan nyari atau melakukan transaksi di gardu tengah. Padahal, gardu sebelah kiri masih kosong. Daripada antre kan lebih baik memanfaatkan gardu sebelah kiri, supaya lancar dan mengurai kepadatan di gerbang tol,” tegas Arie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Pertobatan Ekologis dan Persoalan Sampah Jadi Topik Peragaan Jalan Salib di Gereja Ini
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Terbukti Melanggar Kode Etik
- Masjid Agung Kota Bogor Diresmikan, Begini Kemegahannya
- Daop 2 Siapkan 24 Lokomotif-244 Kereta untuk Angkutan Lebaran 2024
- Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya
- Pemulangan Enam Jenazah ABK WNI dari Jepang Dilakukan Bertahap
- Tiga Hari Hilang, 6 Orang Korban Ambruknya Jembatan Baltimore Belum Ditemukan
- Kejagung Bongkar Kasus Korupsi PT Timah Menyeret Harvey Moeis, Ini Komentar Kementerian BUMN
Advertisement
Advertisement