Advertisement
Dampak Negatif Tol Trans Jawa

Advertisement
Harianjogja.com, MALANG -- Tol Mojokerto-Kertosono dibangun pada akhir kuartal III/2017 dengan tujuan membangun daerah di seluruh pulau Jawa. Namun demikian, sebagian masyarakat di luar jalur non-tol justru merasa pergerakan ekonomi melambat.
Toety Rumiani, 62, mengatakan penjualan di warung pecelnya drastis menurun sejak akhir 2017. Menurutnya, salah satu penyebab perlambatan tersebut adalah peresmian ruas Tol Mojokerto-Kertosono.
Advertisement
"Turunnya hampir 50 persen karena kena jalur tol. Bukan saya saja, tapi banyak [penjual lain]," ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (1/6/2019).
Toety menambahkan yang dibutuhkan oleh para pengusaha kecil di Mojokerto adalah akses perekonomian yang luas. Akan tetapi, lanjutnya, jalan tol tersebut justru menghambat pelanggan Toety yang mayoritas berasal dari luar kota seperti Jombang, Solo, Nganjuk, Kediri, dan Tulungagung. "Kan jalurnya lewat sini [Mojokerto] dulu."
Toety menuturkan awalnya lapak Toety berjualan berada di dekat Stasiun Kereta Api Mojokerto selama 20 tahun sejak 1989. Namun, pada 2009 Toety memutuskan untuk pindah ke Jl. Bhayangkara, Kota Mojokerto mengingat frekuensi orang yang berlalu lalang lebih tinggi.
"Sekarang [frekuensi orang yang lalu lalang] turun karena jalur tol. Langganan luar kota masuknya jauh, kendalanya di situ," katanya.
Alhasil, Toety menyatakan omzet per bulan warungnya ikut turun. Selain itu, lanjutnya, waktu berjualan pun lebih lama untuk menghabiskan jualannya.
Mulanya, Toety mampu menghabiskan jualannya sebelum sekitar pukul 22.00 WIB, namun kini Toety mengaku masih berjualan hingga pukul 23.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Update Jadwal KRL Jogja Solo per Rabu, 16 Juli 2025, Lengkap dari Stasiun Tugu hingga Palur
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Wakil Wali Kota Serang Kena Tilang Gegera Bonceng Anak Tanoa Helm
- Trump Minta Rusia Akhiri Perang Ukraina dalam 50 Hari atau Kena Tarif 100 Persen
- Didampingi Hotman Paris, Nadiem Makarim Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Korupsi Chromebook
- Rencana Pembangunan Rumah Subsidi Tipe 18/25 Dibatalkan, Ini Alasan dari Menteri PKP
- 27 Juli, Penerbangan Moskow-Pyongyang Dibuka
- Situasi di Gaza Mengerikan, Sekjen PBB Desak Akses Bantuan Masuk
- 11 Korban Kapal Karam di Selat Sipora Ditemukan Dalam Kondisi Selamat
Advertisement
Advertisement