Advertisement
Hendropriyono : Massa Aksi 22 Mei Hanya FPI, Mantan HTI dan Alumni 212
Mantan Kepala BIN dan Ketua Umum PKPI, AM Hendropriyono sekaligus pengusaha nasional. - Suara.com/Adhitya Himawan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Maasa aksi 22 Mei diyakini hanya dari massa mantan FPI, HTI dan 212.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono menyebutkan, kekuatan massa pendukung Capres Cawapres noor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno sudah mulai "ompong".
Advertisement
Ia mengatakan hal tersebut karena menilai banyak massa pendukung Prabowo – Sandiaga tersadar serta tak mau ikut aksi tanggal 22 Mei, yakni saat KPU mengumumkan kasil Pilpres 2019.
"Kekuatan massanya sudah mulai ompong, yaitu massa yang terdiri dari sebagian mantan HTI, sebagian mantan PA 212, mantan GNPF Ulama, karena sudah ada yang ikut sama kami di sini," kata Hendropriyono, Senin (21/5/2019).
Artinya, kata dia, para elite yang teriak-teriak people power dan menggelar aksi pada 22 Mei akan mengerahkan massa ompong alias sedikit.
Terlebih, lanjut Hendropriyono, Partai Demokrat telah menyatakan tidak mau kalau demokrasi berjalan inkonstitusional. Kemudian, PAN yang dua per tiga kadernya sudah tidak mau ikut aksi tersebut.
"Begitu juga PKS, di mana saya amati sudah banyak yang sadar bahwa negara ini akan dibawa ke mana. Kasihan rakyat kalau seperti ini," katanya.
Hendropriyono juga mengakui mengetahui identitas massa yang akan turun ke jalan pada 22 Mei 2019.
"Massa yang sekarang bergerak hanya mantan 212, FPI, barisan sakit hati," ujarnya.
Selain itu, menurut dia, massa yang akan turun ke jalan pada saat pengumuman hasil Pemilu 2019 itu juga ditunggangi oleh mereka yang sakit hati dengan pemerintah saat ini.
"Yang tadinya pejabat, dicopot enggak mau, bekas menteri dicopot, masak sampai segitunya, sudahlah, gantian sama yang muda," kata Hendropriyono.
Menurut dia, mereka adalah orang-orang yang tak mampu berpikir jernih. Hendropriyono menyebut, mereka adalah orang-orang yang rela mengorbankan apa pun demi sebuah nama dan jabatan.
"Yang ingin dapat nama, singgasana. Saya tidak mengerti kenapa sampai hati mengorbankan anak-anaknya sendiri, untuk apa?" kata Hendropriyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Tebing 100 Meter Longsor, Akses di Girimulyo Kulonprogo Lumpuh
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Eks Secret Number Dita Karang Rilis Single Love so Sweet
- Dari Hati ke Hati: Nusron Dorong Wujudkan Kepastian Hukum Tanah Wakaf
- Mensesneg Sebut Perpres Ojol Rampung Akhir Tahun
- Lisa Mariana Dicecar 44 Pertanyaan di Bareskrim
- Pemda DIY Dukung Pembentukan Kanwil KemenHAM
- Program Pendaftaran Tanah Nusron Wahid Dongkrak Ekonomi Nasional
- Erick Thohir Sebut Timnas Cari Pelatih Baru
Advertisement
Advertisement




