Advertisement

Teroris Ancam Gereja, Umat Kristiani Diminta Tak Terpancing

Abdul Hamied Razak
Senin, 20 Mei 2019 - 07:57 WIB
Budi Cahyana
Teroris Ancam Gereja, Umat Kristiani Diminta Tak Terpancing Tiga orang anggota Detasemen Khusus 88 menjalankan tugasnya. - Antara/Rony Muharrman

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Ancaman teror sejumlah gereja di Jogja oleh terduga teroris yang diringkus di Malaysia ditanggapi pemuka kristiani.

Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) wilayah DIY meyakini aparat keamanan mampu meredam potensi terorisme yang akan terjadi di Jogja. Apalagi, masyarakat DIY juga memiliki modal sosial yang tinggi untuk bersama-sama menjaga situasi Jogja.

Advertisement

Ketua PGI wilayah DIY Bambang Sumbodo mengatakan pengamanan sudah jauh hari dilakukan oleh aparat keamanan baik dari TNI/Polri. Setiap ada kegiatan dan kebaktian di gereja, aparat tidak pernah abai mengamankan. "Di internal juga dilakukan pengamanan. Kami juga melakukan sinergi dengan aparat. Kami selalu bekerjasama dan berkoordinasi dengan aparat," katanya kepada Harian Jogja, Minggu (19/5).

Seperti diberitakan sebelumnya Militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Malaysia berencana menyerang gereja di Jogja.

Sebelum beraksi tiga pelaku yang merupakan dua warga negara Malaysia dan satu warga negara Indonesia itu ditangkap kepolisian Malaysia. Selain akan menebar teror di DIY, pelaku yang disebut polisi sebagai “kawanan seringala” itu juga berencana menyerang tempat ibadah warga minoritas di Malaysia.

PGI, kata Bambang, sangat berterima kasih kepada aparat keamanan baik kepolisian, TNI bahkan Linmas serta masyarakat yang ikut membantu pengamanan di setiap ada kegiatan dan kebaktian yang dilakukan oleh warga gereja. "Kami berharap [rencana aksi terorisme] tidak terjadi. Kami beri apresiasi kepada pihak kepolisian yang mampu mencegah aksi tersebut sebelum terjadi," katanya.

Bambang juga percaya warga DIY yang memiliki modal sosial yang sangat kuat juga mampu menjaga situasi dan kondisi DIY aman. Hal itu sudah dibuktikan dalam beberapa kasus intoleransi dan gereja yang pernah diserang (ST Lidwina di Bedok, Sleman), warga DIY tidak terprovokasi sehingga masalah tersebut tidak meluas. Dia berharap, isu serangan terorisme ke gereja-gereja di DIY juga bisa disikapi warga DIY dengan bijak.

Menurut Bambang, umat saat ini tidak takut dengan ancaman aksi terorisme. Selain keyakinan agama, warga gereja juga yakin akan kemampuan pihak keamanan yang bisa mengatasi potensi tersebut. "Masyarakat Jogja sudah cerdas dan tidak mudah terpancing dengan hal yang meresahkan. Masyarakat Jogja juga cinta damai. Setiap persoalan yang muncul bisa diatasi sendiri oleh warga, itu luar biasa," katanya.

Hal senada disampaikan Romo Pastor Kepala Paroki Kotabaru, Jogja,  Rm. Macarius Maharsono Probho, SJ. Menurutnya, di Gereja Kotabaru sudah ada antisipasi sebelumnya. "Kami ronda setiap malam. Jemaat tidak semua tahu. Namun kesiapsediaan membaca situasi terus jalan. Kami juga berterima kasih pada polisi dan TNI yang terus ikut menjaga," katanya.

Selain aparat keamanan, wakil umat juga ikut menjaga di gereja. "Pengamanan oleh umat semakin kuat. Tidak takut tetapi waspada," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement