Advertisement
Kabar Dokter Amerika Bakal Ungkap Kematian Anggota KPPS, Ternyata Aktor Film Porno
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO -- Kabar hoaks soal dokter luar negeri yang mengungkap misteri kematian ratusan petugas KPPS di Indonesia marak beredar di dunia maya.
Kematian ratusan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sejak Pemilu 2019 pada 22 April silam terus menjadi polemik. Namun ada disinformasi yang menyertai polemik ini, yaitu munculnya isu adanya dokter bule yang akan mengungkap tabir kematian para petugas KPPS tersebut.
Advertisement
Unggahan itu kemudian diviralkan dengan tagar #SOSDrJohnSimpsonForIndonesia. Dalam sebuah unggahan di akun Facebook Ina Zaenal Fadli III pada Jumat (17/5/2019), muncul sebuah foto seorang pria berbaju ala dokter yang diklaim sebagai dr John Simpson. Di bawah foto itu, muncul tulisan bahwa John Simpson berpendapat kematian ratusan anggota KPPS tidak wajar.
"dr John Simpson seorang ahli tonix atau racun dari Brazzer Hospital mengatakan sangat tidak wajar menggunakan alasan kelelahan yang mengakibatkan kematian sekian ratus petugas yang hanya bertugas beberapa jam selama proses pemilu ini berlangsung dan menyayangkan lambatnya tindakan investigasi dari instansi terkait, beliau mengatakan bersedia membuka tabir gelap bencana nasional ini, rencananya dr John akan ke Indonesia Minggu depan. #SOSDrJohnSimpsonForIndonesia," bunyi tulisan tersebut.
Lalu siapakah foto yang diklaim dr John Simpson itu? Bagi sebagian netizen yang pernah mengetahui rekam jejak digitalnya, wajah pria ini sangat populer. Namanya bukan John Simpson, melainkan Johnny Sins yang merupakan seorang aktor film porno Amerika Serikat.
Johnny Sins
Sebenarnya bukan kali ini saja wajah Johnny Sins muncul dalam konten hoaks. Beberapa waktu lalu, wajahnya yang mengenakan pakaian ala dokter juga muncul dalam berbagai unggahan dengan nama berbeda-beda. Dia pernah disebut sebagai Dr John Simpson dari Johns Hopkins Hospital Baltimore, namun pernah juga dilabeli sebagai Dr Bernard Mahfouz.
Label Dr Bernard Mahfouz muncul dalam sebuah konten yang menyebar di media sosial maupun broadcast pada Januari 2018. Kala itu, foto Johnny Sins dilabeli dengan nama Bernard Mahfouz dengan narasi bahwa Dr Bernard mengatakan vaksin menurunkan semangat juang seseorang dan mengendorkan semangat bertarung seseorang.
Sejumlah media massa nasional saat itu telah membeberkan siapa sebenarnya foto yang diklaim sebagai Bernard itu, yaitu wajah Johnny Sins. Foto yang digunakan dalam unggahan bertagar #SOSDrJohnSimpsonForIndonesia ini juga foto yang sama, hanya dipotong di bagian atasnya.
Penelusuran dengan tool Google Reverse Image juga menunjukkan hal yang sama. Saat Solopos.com menelusuri dengan menggunakan alamat link gambar tersebut, salah satu yang muncul adalah foto Johnny Sins yang dimuat di laman shitpostbot.com.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 20 April 2024: Normalisasi Tanjakan Clongop hingga Kuota CPNS
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Rudal Israel Dilaporkan Hantam Iran, Irak dan Suriah
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Dampak Serangan Israel ke Iran, Harga Minyak Melonjak
- Amankan Aksi Demo di Jakarta, Ribuan Personel Gabungan Polri, TNI dan Dishub Diterjunkan
- KPK Bakal Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini
- Ledakan di Isfahan Diklaim Karena Sistem Pertahanan Iran Aktif, Bukan Akibat Rudal Israel
- 2 Pesawat Penerbangan Sipil Ini Langsung Putar Haluan Hindari Serangan Israel ke Iran
Advertisement
Advertisement