Advertisement

DPR Ajak Hentikan Kegaduhan Politik di Kedua Kubu

Newswire
Minggu, 05 Mei 2019 - 15:07 WIB
Sunartono
DPR Ajak Hentikan Kegaduhan Politik di Kedua Kubu CEO LIPPO Group James Riady (kiri) berbincang dengan Ketua DPR Bambang Soesatyo disela-sela acara penandatanganan naskah kerja sama investasi proyek Meikarta, di Jakarta, Rabu (21/3/2018). - Bisnis Indonesia/Abdullah Azam

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengajak masing-masing kubu kekuatan politik untuk menghentikan kegaduhan selama Ramadhan dan hendaknya menjadikan bulan suci ini sebagai momentum pemulihan hubungan baik antarkomunitas yang selama ini berseberangan karena beda sentimen politik.

"Pemulihan hubungan baik itu hendaknya diawali dengan kesadaran bersama untuk berhenti menyemburkan ujaran kebencian, berhenti saling tuduh, berhenti saling ancam dan tidak lagi membuat pernyataan provokatif," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (5/5/2019).

Advertisement

Dia menilai selama Ramadhan, semua kekuatan politik harus peduli dan menghormati masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah puasa masyarakat fokus dan khusyuk.

Karena itu, dia mengatakan, ruang publik hendaknya bersih dari segala sesuatu yang berpotensi menganggu atau merusak kesakralan bulan suci Ramadhan.

"Dua pekan lebih setelah pemungutan suara Pemilu 2019, sebagian masyarakat merasa tidak nyaman, karena ruang publik masih terasa sangat bising," ujarnya.

Kebisingan itu menurut dia, dilontarkan kedua kubu yang paling berkepentingan dengan hasil penghitungan suara pemilihan presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) misalnya isu tentang kecurangan terus dihembuskan kedua kubu.

Politisi Partai Golkar itu mengatakan, kebisingan itu memancing perhatian sebagian publik, ada yang menanggapinya dengan dengan sikap biasa-biasa saja.

"Namun tidak sedikit juga yang terpancing emosinya. Perilaku emosional yang dipertontonkan, kendati hanya dengan pernyataan yang provokatif, tidak pelak membuat beberapa kalangan cemas atau khawatir," ujarnya.

Bambang mengatakan, di kalangan akar rumput sempat tergoda menyoal isu "people power" yang diwacanakan kalangan tertentu dan perbincangan tentang itu bermunculan karena "perang" pernyataan atau saling tuduh tentang kecurangan Pemilu 2019 tidak pernah reda.

Menurut dia, para tokoh masyarakat sudah menggemakan imbauan agar saling tuduh itu tidak diteruskan namun imbauan itu seperti dianggap angin lalu saja.

"Karena itu, bulan suci Ramadhan patut untuk dijadikan momentum bagi semua kekuatan politik untuk menahan diri dan membantu masyarakat di berbagai daerah mewujudkan pemulihan hubungan baik antarkomunitas," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga

Gunungkidul
| Jum'at, 26 April 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement