Advertisement
Kaisar Jepang dan Permaisuri Lontarkan Salam Perdana, Masyarakat Bersorak Sorai
Kaisar Naruhito (tengah), didampingi Permaisuri Masako, Putra Mahkota Akishino, Putri Kiko, dan anggota Kekaisaran Jepang lainnya memberi salam kepada publik di Istana Kekaisaran Jepang di Tokyo, Jepang, Sabtu (4/5/2019). - Reuters/Issei Kato
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Tiga hari setelah naik tahta, Kaisar Jepang baru Naruhito dan Permaisuri Masako membuat salam pertama untuk publik. Sorak-sorai dan jeritan histeris pun memenuhi udara di Tokyo pada Sabtu (4/5/2019).
Ayah Naruhito, Akihito yang telah berusia 85 tahun, turun tahta pada hari Selasa (30/4/2019) dalam sebuah upacara sederhana, hampir tiga tahun setelah ia pertama kali mengungkapkan kekhawatiran bahwa bertambahnya usia mungkin membuatnya sulit untuk melakukan tugasnya.
Advertisement
Itu adalah pelepasan pertama dalam 200 tahun, karena sebelumnya selalui ditandai dengan meninggalnya kaisar sebelumnya. Berjanji untuk bekerja sebagai simbol rakyat, Naruhito yang berusia 59 tahun, secara resmi dinobatkan sebagai kaisar pada Senin (6/5/2019) mendatang.
Orang berjam-jam berjam-jam untuk melihat kaisar baru dan keluarganya berdiri di balkon istana dan melambai ke kerumunan yang berkumpul. Biasanya salam seperti itu terjadi selama liburan Tahun Baru dan pada hari ulang tahun kaisar.
"Saya berdoa untuk kesehatan dan kebahagiaan Anda, dan saya dengan tulus berharap untuk pengembangan lebih lanjut dari negara kita dengan berjalan seiring dengan negara-negara lain dan mencari perdamaian global," kata sang kaisar, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (4/5/2019).
Permaisuri Masako, mengenakan gaun dan topi kuning, melambai dan tersenyum kepada orang banyak bersama dengan anggota keluarga kekaisaran lainnya. Mereka akan menyapa kerumunan enam kali pada hari Sabtu, menurut penyiar publik NHK.
Akihito menjadi kaisar pada tahun 1989 setelah kematian ayahnya, Kaisar Hirohito, yang memicu masa berkabung yang panjang di seluruh Jepang, tetapi suasana hatinya benar-benar berbeda kali ini.
Klub mengadakan penghitungan mundur pada Selasa malam, kembang api meroket ke udara dan toko-toko mengadakan penjualan khusus untuk menghormati "Reiwa," nama era di mana Naruhito akan memerintah.
Ratusan pasangan bergegas ke kantor kota untuk mendaftarkan pernikahan mereka. Suasana meriah, yang banyak dibandingkan dengan Tahun Baru, ditambah oleh liburan 10 hari yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diharapkan pengamat akan membawa dorongan ekonomi ke ekonomi Jepang yang lesu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
Antisipasi Lonjakan Wisatawan, TPR Bantul Siagakan 120 Petugas
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS, Galeri24 Meroket
- Reforma Agraria Dongkrak Usaha Gula Semut Warga Menoreh
- Arsenal Singkirkan Palace lewat Adu Penalti Dramatis
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- Belanja APBN DIY Capai Rp18,77 Triliun, TKD Nyaris Tuntas
- OPINI: Wisata Aman dan Nyaman Tanggung Jawab Siapa?
- ELS.ID Bikin Hoki, Apresiasi Pelanggan dengan Hadiah Fantastis
Advertisement
Advertisement



