Advertisement
Rumah Rusak akibat Bentrok Sesama Anggota PSHT di Sukoharjo

Advertisement
Harianjogja.com, SUKOHARJO -- Bentrok antarkelompok yang diduga simpatisan dan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) asal Wonosari, Klaten, terjadi di Dusun Sidosari, Desa Krajan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo Senin (29/4/2019) sekitar pukul 19.30 WIB. Empat rumah dilaporkan rusak akibat peristiwa itu.
Aksi itu dipicu pertikaian sesama anggota PSHT. Informasi yang dihimpun JIBI/Solopos, Selasa (30/4/2019), kejadian bermula saat lima anggota PSHT mendatangi rumah Yohan Dwi Prasetyo, warga Dusun Sidosari, Desa Krajan, Gatak, Sukoharjo, Senin sekitar pukul 15.00 WIB.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Mereka mencari Yohan yang juga anggota PSHT. Kala itu, mereka ditemui istri Yohan. Lantaran tak bertemu Yohan, mereka marah dan menendang pintu pagar rumah hingga roboh.
Beberapa waktu kemudian, sekitar 200 orang yang diduga anggota PSHT asal Wonosari, Klaten, mendatangi rumah Yohan. Saat kejadian, ada beberapa anggota PSHT lainnya yang tengah berkumpul di rumah Yohan.
Sekretaris PSHT Jateng Korwil Soloraya yang juga sesepuh PSHT Sukoharjo, Danar Sutopo, mengatakan bentrok sesama anggota PSHT tak terhindarkan. Anggota PSHT yang berkumpul di rumah Yohan berpencar dan bersembunyi di rumah penduduk setempat.
“Massa yang berasal dari Wonosari mengejar anggota PSHT yang bersembunyi di rumah penduduk. Mereka melampiaskan emosi dengan merusak kaca jendela dan genting rumah,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa malam.
Danar menduga aksi kekerasan itu dipicu konflik pribadi antara Yohan dengan anggota PSHT asal Wonosari. Konflik itu berujung penganiayaan dan perusakan rumah warga. Setelah merusak rumah warga, massa langsung melarikan diri melewati jalan perdesaan.
“Ada masalah antara mantan guru dengan muridnya. Sejatinya, saya sudah menghubungi polisi pada Senin siang agar mengantisipasi bentrok antaranggota PSHT. Namun, respons polisi lambat dan massa telanjur tiba di lokasi kejadian,” ujar dia.
Danar meminta aparat kepolisian mengusut kasus penganiayaan dan perusakan rumah warga itu. Hal itu merupakan pelanggaran hukum yang harus dipertanggungjawabkan para pelaku.
Selain itu, Danar meminta anggota PSHT Sukoharjo maupun luar Sukoharjo menahan diri agar tidak terprovokasi kabar yang tidak jelas. “Sempat ada informasi anggota PSHT Soloraya bakal masuk ke wilayah Sukoharjo. Saya minta agar mereka tak terpancing dengan kabar-kabar provokatif dan menahan diri. Kami siap menjaga kondusivitas keamanan di Sukoharjo dan Soloraya.”
Sementara itu, Kepala Desa Krajan, Sarjono, mengatakan tidak ada warga setempat yang terluka akibat kejadian itu. Anggota PSHT yang berkumpul di rumah Yohan merupakan warga luar Desa Krajan.
Permasalahan itu merupakan konflik antaranggota PSHT sehingga ia meminta warga tak ikut campur. “Kerugian warga hanya material lantaran rumahnya dirusak. Ada empat rumah yang dirusak massa. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum terkait pengrusakan rumah warga,” kata dia.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polres Magelang Kota Amankan 100 Kilogram Bahan Mercon, 1 Pelaku Ditangkap
- 11,39 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan
- Alasan Kejagung Tuntut Teddy Minahasa Hukuman Mati
- KPK Duga Rafael Alun Trisambodo Terima Gratifikasi Dalam Bentuk Uang
- Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, PDIP Klaim Tidak Ada Beda Sikap dengan Jokowi
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Artis Berinisial R Diduga Terlibat Kasus Gratifikasi Rafael Alun, Begini Kata KPK
- Belum Ada Laporan Resmi Soal Artis Inisial R ke KPK Terkait Kasus Rafael Alun
- Resmikan Rusun, Mensos Risma Menangis
- Populasi Manusia Diprediksi Turun hingga 6 Miliar, Apa Penyebabnya?
- Rafael Alun Jadi Tersangka Kasus Gratifikasi, KPK Sita Puluhan Tas Mewah
- Mengenal Gejala Batu Ginjal, Penyebab, dan Pencegahannya
- Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20, Pemerintah Palestina Kritik Keras FIFA
Advertisement
Advertisement