Advertisement

Bulan Madu di Jepang dengan Istri Baru, BTP Terinspirasi Pembangunan Sistem Transportasi

Newswire
Selasa, 30 April 2019 - 23:47 WIB
Bhekti Suryani
Bulan Madu di Jepang dengan Istri Baru, BTP Terinspirasi Pembangunan Sistem Transportasi Basuki Tjahaja Purnama alias BTP bersama Puput Nastiti Devi. - Ist - Instagram @sanggarguna

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok baru saja pulang dari jepang seusai berbulan madu. Pengalamannya di Jepang menginspirasinya soal pembangunan di Tanah Air.

BTP menyarankan pembangunan di Indonesia harus mencontoh pembangunan di Jepang. Hal itu ia katakan berdasarkan pengamatannya selama bulan madu bersama istri barunya, Puput Nastiti Devi di Jepang, beberapa waktu lalu.

Advertisement

Ahok mengatakan Indonesia sebagai negara berkembang dan masih dalam proses pembangunan harus mencontoh Jepang, salah satunya dalam membangun sistem transportasi yang memiliki jalur sendiri-sendiri seperti jalur kereta layang atau bawah tanah.

"Saya di Jepang, sampai saya videoin, di Jepang saya ketawa, saya enggak mau ngomong siapa, dulu ada yang ngomong ngapain bikin jalan layang dibongkar. Coba liat di Jepang, di Jepang kereta api layang di atas loh," kata Ahok saat ditemui di rumah dinas Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2019).

Lebih lanjut, Ahok menganggap Indonesia sebagai negara berkembang seharusnya bersyukur karena bisa belajar banyak dari negara yang sudah maju melalui berbagai kegagalan.

"Kita negara yang terlambat bangun itu justru untung, enggak usah teori baru, nyontek saja kesalahan negara lain," jelas Ahok.

Untuk diketahui, pada saat pembangunan jalur layang Moda Raya Terpadu (MRT) tahun 2013, Ahok yang saat itu menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI sempat mendapat protes dari warga yang lahannya terkena imbas pembangunan.

Salah satu protes yang diterimanya berasal dari warga di sekitar Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan pada April 2013. Namun Ahok menyebut justru warga tersebut salah karena rumahnua terlalu dekat dengan jalan sehingga melanggar Garis Sepadan Bangunan (GSB).

Dia meyakini warga dengan menjelaskan bahwa MRT akan meningkatkan nilai jual dan menguntungkan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pilkada Kulonprogo: Pendaftaran Panwascam Dibuka, Kebutuhan Formasi Menunggu Hasil Tes

Kulonprogo
| Sabtu, 27 April 2024, 07:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement