Advertisement
Sampah di Depo Menumpuk Berhari-hari
Ilustrasi seorang pemulung tengah memilah sampah di TPST Piyungan beberapa waktu lalu. - Harian Jogja/ Nur Uswatun Khasanah (M123)
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Sampah yang ada di Depo Sleman sudah tidak diangkut oleh Armada pengangkut sampah sejak Minggu (26/3/2019). Hal tersebut merupakan dampak dari pemblokiran akses menuju Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan Bantul sejak Minggu (24/3/2019) oleh warga Desa Sitimulyo.
“Sebenarnya sejak Kamis (21/3/2019) untuk membuang sampah ke TPST Piyungan, truk armada sudah mengantri panjang, lalu pada Minggu (24/3/2019) sudah tidak bisa membuang lagi, saat sampai kesana ternyata diportal, jadi truk armada balik lagi,” kata Kepala UPT Pelayanan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Sri Restuti Nurhidayah, Selasa (26/3/2019).
Advertisement
Lebih lanjut, ia mengatakan, di Sleman, ada 34 truk armada yang berputar setiap hari untuk mengambil sampah, akibat penutupan akses menuju TPST Piyungan sejak Minggu, sampah yang dibawa oleh truk armada tersebut akhirnya dikembalikan ke Depo lagi.
“Di Sleman ada 13 depo, sudah penuh, ada yang satu depo, dikembalikan sampah dari tiga truk armada,” ucap dia.
BACA JUGA
Ia mengatakan, sebenarnya, pada Senin (25/3/2019) kemarin, masih ada beberapa truk armada yang kosong, sehingga truk armada tersebut berputar dan mengambil sampah yang berada di pinggir jalan dan perkantoran wilayah Sleman.
“Namun hari ini, sudah tidak bisa mengambil sampah lagi, truk armada juga sudah penuh sampah, jadi sementara sampah di truk dulu,”kata dia.
Terkait dengan jumlah sampah yang menumpuk dan belum bisa dibuang, Sri Restuti belum bisa memastikan jumlahnya, namun, ia mengatakan, bahwa produksi sampah di Sleman mencapai 800 ton sehari, sampah tersebut didominasi oleh sampah rumah tangga, dengan rata-rata produksi 0,67-0,70 Kilogram setiap orang perharinya.
“Kami menunggu dulu ini keputusannya seperti apa nantinya. Kalau untuk ke masyarakat, kami sudah buat surat edaran terkait dengan keterlambatan mengangkut sampah,” ujar dia.
Petugas keamanan di Depo Nogotirto, Gamping, Daryadi, mengatakan hal serupa.”Truknya udah mandek sekitar tiga hari ini, ya mungkin karena imbas yang Piyungan,” ujar dia.
Biasanya, kata dia, truk armada pengangkut sampah datang setiap Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu, namun karena sudah tiga hari tidak beroperasi, sampah menjadi menumpuk.
“Kalau Depo Nogotirto ini menampung sampah dari Nogotirto, Banyuraden, Kwarasan, Jangkang, Mlangi, dan lainnya,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Buruh Sleman Nilai UMK 2026 Tak Layak, Tuntut KHL Rp4,6 Juta
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
- Chelsea Tumbang di Kandang, Aston Villa Menang 2-1
- Daftar Pilihan Acara Perayaan Tahun Baru 2026 di Jogja
- Cara Mudah ke Pantai Parangtritis dan Baron dengan Bus Sinar Jaya
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 28 Desember 2025
- Lewati Malioboro hingga Borobudur, Berikut Jadwal DAMRI Jogja-Semarang
- Juventus Menang 2-0 atas Pisa, Naik ke Tiga Besar Serie A
- Xiaomi 17 Ultra Leica Ludes, Harga Melonjak di Pasar Bekas
Advertisement
Advertisement



