Advertisement
Plafon Ruang Kelas Tiba-Tiba Ambrol, Siswa Langsung Berlindung di Bawah Meja
Advertisement
Harianjogja.com, SUKOHARJO -- Tak ada hujan atau angin, tiba-tiba plafon ruang kelas I SD Negeri Serut 2, Desa Serut, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, jebol saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung pada Selasa (26/3/2019). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, plafon ambrol sekitar pukul 08.45 WIB. Saat itu ada 13 siswa yang tengah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tiba-tiba plafon ruang kelas ambrol.
Advertisement
Mengetahui atap ambrol, para siswa langsung berlindung di bawah meja. Sebagian siswa berteriak histeris dan ketakutan lantaran atap ruang kelas ambrol.
"Saat kejadian memang anak-anak sedang kegiatan belajar mengajar. Mereka langsung berlindung di bawah meja," kata Kapolsek Nguter AKP Banuari mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Iwan Saktiadi.
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian itu. Para siswa mampu menyelamatkan diri. Mereka diarahkan guru kelas untuk berlindung di bawah meja. "Sudah ditangani pihak sekolah," katanya.
Kepala Bidang Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar (Kabid TK/SD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Sukoharjo Mulyadi membenarkan adanya kejadian tersebut. "Para siswa langsung berlindung dibawah meja. Jadi tidak ada yang luka," katanya.
Dia mengatakan di ruang kelas tersebut terdapat 13 siswa dan seorang guru. Ruang kelas itu sebenarnya sudah direncanakan untuk direhab. Rencananya ada tiga ruang kelas yang akan direhab, yaitu ruang kelas I, II, dan III.
Namun lantaran tidak ada ruangan, murid terpaksa masih menggunakan ruang kelas yang akan direhab tersebut dan tanpa disangka plafon ruangan malah ambrol. Setelah kejadian tersebut para siswa dipindahkan ke gedung perpustakaan sekolah.
"Sementara anak-anak belajar di ruang perpustakaan sekolah sampai nanti selesai diperbaiki," katanya.
Dia mengatakan jumlah siswa di SDN Serut 2 memang terhitung sedikit. Berdasarkan data secara keseluruhan jumlah siswa ada 68 orang. SDN 2 Serut sempat diwacanakan digabung dengan sekolah lain.
Namun karena berada di lokasi terpencil, sekolah tersebut tetap dipertahankan. Hal ini mempertimbangkan jarak antarsekolah yang cukup jauh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
- Sempat ke Ngawi, Penipu 2 Katering untuk Masjid Syeikh Zayed Solo Ditangkap
- Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, Satu Bocah Meninggal, Dua Selamat
- Rumah Sandra Dewi dan Harvey Moeis di Jakarta Barat Digeledah Kejaksaan Agung
- Panitia Pastikan Pemilihan Rektor UNS Solo Tidak Kisruh Seperti Sebelumnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Catat! Tarif Parkir Kendaraan Bermotor di Lokasi Wisata Wilayah Bantul
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pengakuan Warga Kota Isfahan, Terkait Kabar Israel Serang Iran
- Tok! MK Bacakan Putusan Hasil Sengketa Pilpres pada Senin 22 April Mendatang
- Ingin Kawal Demokrasi, Barikade 98 Mengajukan Diri Jadi Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres
- Densus 88 Menangkap Lagi Satu Terduga Teroris, Total Delapan Orang
- Pilgub Jakarta 2024, Demokrat Bakal Calonkan Dede Yusuf
- Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
Advertisement
Advertisement