Advertisement
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Terpangkas Versi Survei Kompas, Ini Tanggapan TKN
Cawapres nomor urut 01 K.H. Ma'ruf Amin (kiri) berjabat tangan dengan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno (kanan) saat mengikuti Debat Capres Putaran Ketiga di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019). - ANTARA/Wahyu Putro A
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Banyak survi menunjukkan elektabilitas Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin kian meninggalkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun, surveu teranyar Litbang Kompas menunjukkan sebaliknya.
Survei Litbang Kompas menunjukkan ada penurunan elektabilitas Jokowi-Ma"ruf Amin. Di sisi lain, elektabilitas pasangan nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terus menanjak
Advertisement
Pada Oktober 2018, elektabilitas Jokowi-Ma"ruf Amin tercatat sebesar 52,6%, sementara Prabowo-Sandi 32,7%, dengan 14,7persen responden merahasiakan jawaban. Namun, Maret ini selisih elektabilitas antara pasangan 01 dan pasangan 02 terpangkas dengan hanya tersisa 11,8 persen.
Survei itu dilaksanakan sebelum salah satu petinggi TKN yang juga Ketua Umum PPP Romahurmuziy ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan atas dugaan jual beli jabatan di Kementerian Agama.
BACA JUGA
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Kyai Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily mengatakan hasil survei Litbang Kompas akan membuat pihaknya bekerja lebih keras dalam memenangi Pilpres 2019.
Dia mengaku optimistis pasangan 01 akan menang Pilpres 2019 mengacu pada hasil survei Litbang Kompas yang dikeluarkan hari ini.
"Tentu (hasil survei) ini semakin melecut kami untuk bekerja secara sungguh-sungguh dalam memenangkan pasangan kami,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (20/3/2019).
Ace mengatakan bahwa survei itu belum memotret debat ketiga. Ace menyampaikan TKN selalu melihat semua hasil survei dengan objektif, tidak apriori termasuk hasil survei Litbang Kompas.
"Kalau dilihat lebih cermat hampir semua lembaga survei memprediksi keunggulan palson 01. Yang membedakan satu dengan yang lain adalah selisihnya. Selisih tertinggi sekitar 20-an persen sampai selesih terendah 10-an," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Banjir Besar Menerjang AS dan Kanada, Puluhan Ribu Mengungsi
- Kabut Asap Beracun Selimuti Hanoi, Udara Terburuk Kedua Dunia
- Ratusan Buku Louvre Rusak Akibat Kebocoran Pipa Pascaperampokan
- Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Dikendarai Sopir Pengganti
- AS Ganti Font Lagi: Rubio Kembalikan Times New Roman, Tolak Calibri
Advertisement
HIPMI Syariah dan BWI DIY Jajaki Kolaborasi Wakaf Produktif
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Boyong Dua Penghargaan Antikorupsi KPK
- Satpol PP Bantul Siapkan 100 Personel Amankan Nataru
- Ledakan Misterius Hancurkan Tiga Rumah di Pacitan, Empat Warga Terluka
- PLN Percepat Perbaikan Jaringan Listrik Aceh
- Kemenhut Perketat Pengawasan Kayu di Sumatera
- Investasi Masa Depan Riset: UWM Sosialisasikan Hibah BIMA 2026
- Pemkab Bandung Perpanjang Pencarian Korban Longsor di Arjasari
Advertisement
Advertisement





