Advertisement
Ajaran Kiamat Sudah Dekat Tersebar Sampai Wonogiri, Ternyata Begini Asal-Muasalnya
Kondisi pondokan pusat Thoriqoh Akmaliyah Ash-Sholihiyah cabang Ponorogo di Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, Rabu (13/3 - 2019). (Madiunpos.com/Abdul Jalil)
Advertisement
Harianjogja.com, WONOGIRI -- Aliran thariqah musa di Ponorogo, penyebar ajaran kiamat sudah dekat dikabarkan beredar di Gesing, Kismantoro, Wonogiri. Tim gabungan menginvestigasi dugaan warga setempat yang menjadi pengikut aliran thariqah musa, penyebar ajaran kiamat tersebut.
Dari hasil pengumpulan informasi sementara, ajaran tersebut sampai ke Gesing dibawa menantu salah satu warga yang diduga menjadi pengikut aliran itu. Informasi yang dihimpun Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) dari berbagai sumber, Selasa (19/3/2019), warga Gesing yang diduga kuat terpapar ajaran kontroversial itu meliputi Ktn, Tr, dan Wyi.
Advertisement
Mereka terpapar ajaran yang dibawa Sto warga Watubonang, Badegan, Ponorogo, Jawa Timur, yang merupakan menantu Ktn. Seperti diketahui Watubonang merupakan lokasi pondok pesantren (ponpes) yang pengasuhnya diduga mengajarkan paham kiamat sudah dekat.
Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan Masyarakat (Binmas) Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Wonogiri, Noor Syahid, saat ditemui di kantornya, Selasa, mengatakan tim investigator pada tahap awal melaporkan tiga warga Gesing belum sepenuhnya mengikuti ajaran tersebut.
Bahkan, salah satu dari mereka menyatakan tak akan terpengaruh. Namun, tim masih perlu menelusuri untuk mengetahui sampai sejauh mana ajaran yang telah mereka dapatkan, awal mulanya memperoleh ajaran tersebut dari siapa, juga soal ada tidaknya keterkaitan pembawa ajaran dengan pondok atau padepokan tertentu, dan lainnya.
“Tim di lapangan bekerja sama dengan tokoh agama yang sudah membimbing warga Gesing yang diduga terpapar ajaran. Tim akan mengorek informasi secara mendalam kepada warga bersangkutan. Kami masih menunggu hasilnya,” kata Noor.
Dia melanjutkan tim dibentuk setelah pihaknya bersama Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Indonesia, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Wonogiri, Senin (18/3/2019).
Tim terdiri atas jajaran Kantor Kemenag, Kantor Kesbangpol, dan personel Polsek Kismantoro. Menurut Noor, gerak cepat penting dilakukan untuk mencegah ajaran yang telah sampai di Gesing itu berkembang lebih jauh.
Saat ini semua pihak terkait berupaya mendeteksi penyebaran ajaran kiamat sudah dekat atau ajaran kontroversial lainnya. Tak hanya di kawasan perbatasan, tetapi di seluruh wilayah Wonogiri.
Ditanya ada tidaknya warga di kawasan perbatasan dengan Ponorogo, seperti Purwantoro, Bulukerto, Puhpelem, dan lainnya, yang terpapar ajaran kiamat sudah dekat, Noor menyampaikan hingga Selasa belum ada informasi mengenai hal tersebut.
“Warga yang diduga menjadi pengikut baru ditemukan di Kismantoro. Yang sampai sana baru ajarannya, belum sampai membentuk tempat tertentu sebagai pusat penyebaran ajaran,” imbuh Noor.
Kepala Kantor Kesbangpol, Sulardi, mengaku segera menerbitkan surat untuk seluruh camat agar secepatnya langkah untuk mendeteksi ajaran kontroversial yang tersebar di wilayah masing-masing. Jajaran yang tergabung dalam forum komunikasi pimpinan kecamatan (forkompimcam) harus bersinergi membentengi warga dari ajaran yang tak benar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Senin 15 Desember 2025
- Korban Tewas Penembakan Pantai Bondi Australia Jadi 12
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Senin 15 Desember 2025
- Prakiraan Cuaca DIY Senin 15 Desember 2025, Berawan dan Hujan Sedang
- Menhub Pastikan Transportasi Jateng Siap Hadapi Nataru
- NGUDA RASA: Mendorong Kuliner Indonesia Merajai Lidah Dunia
- PEKAN RISET GEOPARK 2025: Panggung Publikasi Riset Pelajar
Advertisement
Advertisement





