Advertisement
Fitnah Gambar Jokowi-Amin Jadi Kemasan Kondom Dikecam Nasdem
Wakil Sekjen Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPP Partai Nasdem Hermawi Taslim. - Ist/Nasdem.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Partai Nasdem mengecam keras terkait penyebaran fitnah berupa foto kondom bergambar pasangan capres-cawapres pasangan 01, Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin. Partai ini mendesak aparat kepolisian untuk mengusut penyebaran foto.
Wakil Sekjen Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPP Partai Nasdem Hermawi Taslim mengatakan penyebaran foto kondom tersebut pasti dilakukan secara sengaja untuk merusak citra Jokowi-Amin. Ia mencurigai, praktik kampanye kotor seperti itu tidak hanya untuk merusak citra paslon nomor urut 01, tetapi berniat memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Bukan tidak mungkin cara seperti itu akan membangkitkan fanatisme paslon kemudian masyarakat diadu domba dan pecah belah. Oleh karena itu pihaknya mendesak aparat kepolisian segera mengusut kasus tersebut.
Advertisement
"Kami berharap polisi harus sangat serius mengusut ini. Siapapun pelakunya harus dihukum. Kalau pun rakyat biasa,tetap harus diproses. Jangan sampai dimaafkan dengan alasan mereka hanya diperalat," katanya dalam rilisnya, Senin (11/3/2019).
Apalagi gambar kondom bergambar paslon Jokowi-Amin itu sudah tersebar melalui WhatsApp dan media sosial. Ia heran Jokowi-Amin selalu menjadi sasaran kampanye hitam dan tidak beretika, penyebaran gambar itu dinilai sebagai bentuk pembusukan citra paslon Jokowi-Amin.
BACA JUGA
"Cara-cara biadab dan tidak beretika seperti itu tidak boleh ada toleransi sedikitpun. Harus dibasmi. Tidak boleh berkembang menjadi budaya politik di Indonesia," ujarnya.
Partainya sepakat mengecam keras perilaku tindakan itu karena sudah tergolong hitam dan kotor dengan niat menjatuhkan lawan. Seharusnya pemilihan umum, baik pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden merupakan wahana demokrasi yang bermoral, beretika dan sehat serta jauh dari praktik kotor.
"Masa kampanye, khususnya kampanye pilpres, harus menjadi momentum pemaparan program, visi dan misi para kandidat agar publik mempunyai gambaran mengenai para calon pemimpin. Bukannya merusak sendi-sendi demokrasi dengan cara menyebarkan fitnah yang keji tidak bermoral seperti in," ujar Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin ini.
Partai Nasdem, kata dia, mengingatkan agar aturan hukum dan etika ada di atas segalanya. Pertarungan, kontestasi tetap harus dalam bingkai kaidah demokrasi. Ia sepakat semua pihak harus menjaga agar kontestasi ini berjalan di dalam koridor demokrasi dan aturan hukum. Karena jika sekali saja bermain fitnah, menyebarkan hoaks dan sejenisnya, maka pihak akan dengan mudah menumpangnya dengan saling tuding dan saling tuduh.
"Kami sungguh-sungguh mengecam bahkan mengutuk praktik seperti ini. Sudah melewati batas, tidak beretika sama sekali. Karena itu penegakan hukum harus berjalan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
Makna Natal Ditekankan dalam Misa Malam di FX Kiduloji Jogja
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- OTT Hulu Sungai Utara, KPK Sita Mobil dari Rumah Kajari
- Alih Fungsi Lahan Jadi Ancaman 3.900 Petani Jateng
- Rusia Kecam Blokade Minyak AS terhadap Venezuela
- DIY Tunda Penerapan UMSP, Fokus Kawal UMP 2026
- Lonjakan Nataru, KCIC Catat Penumpang Whoosh Naik Tajam
- KPK Telusuri Asal-usul Land Cruiser Bupati Bekasi
- Karya Seniman Jogja Tampil di Pameran Natal Vatikan
Advertisement
Advertisement




