Advertisement
Ma'ruf Amin Sebut Banyak Kader NU Terprovokasi Pindah Haluan
Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Ma'ruf Amin (kiri) menyalami warga saat meninggalkan lokasi acara Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/2/2019) malam. - ANTARA/Arnas Padda
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Cawapres nomor urut 02 Ma'ruf Amin menyebut banyak kader Nahdatul Ulama (NU) yang kena provokasi sehingga "pindah haluan" mengikuti organisasi Islam lain.
Menurut Ma'ruf, NU mesti bertindak agar tak semakin banyak anggota NU yang pindah haluan. Kiai Ma'ruf menyarankan salah satu upaya yaitu membuat gerakan NU lebih efektif dan efisien. Tetapi, harus tetap memperhatikan dampak besar bagi kader dan umat Muslim.
Advertisement
"Sebab banyak umat kita diambil orang. Orang NU, fikrahnya [ideologinya] NU, akidahnya NU, amaliyahnya NU, tapi harakahnya [organisasinya] tidak ikut NU," ungkap Ma'ruf dalam pidatonya dalam acara Munas dan Konbes PBNU di Kota Banjar, Rabu (27/2/2019).
"Nah saya maksud harakah itu gerakannya supaya efektif, efisien. Gerakan memberikan impact besar, high impact, jangan low impact, lemah," tambah mantan Ketua Umum MUI sekaligus Rais Aam PBNU ini.
BACA JUGA
Fenomena tersebut, ujar Ma'ruf, sudah dalam pantauannya sejak banyak orang beribadah dan memiliki pemahaman ala NU, tapi gerakan organisasinya tak sejalan dengan NU.
Ia menduga alasan berpindahnya anggota NU tersebut sebab ada upaya provokasi. NU dipandang kelompok yang lemah dalam menegakkan ajaran Islam. Padahal menurut Ma'ruf, NU bukan lemah, melainkan bersikap santun.
"Dia [yang pindah haluan] terprovokasi karena menganggap gerakan NU ini lemah, lembek, katanya begitu. Jadi mereka tidak tahu [perbedaan] gerakan yang lemah dengan gerakan yang santun," tegas Ma'ruf.
Sebab itulah, Kiai yang kini menginjak usia 75 tahun ini, menyarankan agar anggota NU bergerak aktif memberi pemahaman terhadap kader-kader yang ingin berpindah haluan.
"Ini kita harus menjaga memahamkan mereka supaya harakah imaniyah, supaya menjaga melindungi mereka terhindar dari provokasi-provokasi itu," imbau Ma'ruf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
- Kim Jong Un Dorong Produksi Rudal dan Amunisi Korut Diperkuat
Advertisement
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Tergelak hingga Merenung Saat Menyaksikan Film Suka Duka Tawa
- Meski Libur, Warga Bisa Dapatkan Layanan Pertanahan Seluruh Indonesia
- Gerindra Dukung Kepala Daerah Dipilih DPRD, Ini Alasannya
- Kemenhub: Arus Mudik Natal 2025 Lancar dan Terkendali
- BMKG Peringatkan Hujan Ekstrem Ancam Pulau Belitung
- Respons Bendera GAM, Hasto PDIP: Di NKRI Hanya Ada Merah Putih
- Wujud Kepedulian di Nataru, PLN Perkuat Kemandirian Lapas IIA Semarang
Advertisement
Advertisement




