Advertisement

Panglima TNI Ungkap Kesenjangan Pendapatan TNI dan Polri Jadi Pemicu Gesekan

Newswire
Rabu, 27 Februari 2019 - 19:57 WIB
Nina Atmasari
Panglima TNI Ungkap Kesenjangan Pendapatan TNI dan Polri Jadi Pemicu Gesekan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. - Suara.com/Arga

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan kesenjangan pendapatan menjadi salah satu pemicu terjadinya gesekan antara prajurit TNI dan personel Polri.

"Ada beberapa penyebab masih terjadinya gesekan antara prajurit TNI dan personil Polri, seperti kesenjangan kesejahteraan. Ini terkait perbedaan tunjangan prajurit TNI dan personil Polri," kata Hadi dalam Pleno Khusus Lembaga Pengkajian MPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/2/2019).

Advertisement

Hadi menerangkan, pihaknya telah memberikan pemahaman kepada prajurit TNI agar tidak terkena provokasi yang dapat merugikan institusi.

Menurutnya, perbaikan kesejahteraan prajurit TNI sudah dilakukan pemerintah dengan menaikkan tunjangan, misalnya kepada Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang diberikan tunjangan disesuaikan dengan wilayah tugasnya.

"Kenaikannya dari Rp900.000 hingga Rp1,2 juta tergantung wilayah penempatan. Kalau di wilayah yang sulit transportasi maka mendapatkan langsung Rp 1,2 juta dan apabila di wilayah yang tidak sulit mendapatkan Rp900.000 langsung di kirim ke rekening," ujarnya.

Selain itu, upaya peningkatan kesejahteraan prajurit dilakukan dengan pembangunan perumahan dengan kerjasama antara TNI dengan stakeholder lain. Program perumahan tersebut, kata dia, diberikan tenor yang panjang sehingga diharapkan membawa kesejahteraan prajurit.

"Daripada ditabung menunggu bunga maka lebih baik digunakan langsung mengangsur rumah, tiap tahun membangun rumah," katanya.

Lebih jauh Tjahjo mengatakan, penyebab terjadinya gesekan antara TNI-Polri yang kerap terjadi adanya upaya provokasi kepada kedua lembaga.

Hadi menerangkan, TNI memiliki 480.000 prajurit dan personel Polri dengan 440.000, merupakan kekuatan besar sehingga dirinya memprakarsai adanya sinergi kedua institusi.

"Hasilnya, perkelahian TNI-Polri turun tajam. Saya dengan Kapolri dekat lahir batin, jadi istilahnya tidak hanya dekat 'casing' saja namun 'sim card' dekat," ujarnya.

Mental oknum TNI-Polri yang tidak baik, kata dia, menjadi penyebab adanya gesekan kedua institusi, misalnya terjadi di cafe pukul 12 malam.

Hadi mengatakan, disiplin oknum yang rendah menyebabkan mereka menyelesaikan masalah tanpa melaporkan kepada komandannya apalagi dilakukan anak muda yang emosinya masih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tak Kantongi Izin Kepolisian, Empat Agenda Kampanye di Jogja Batal

Jogja
| Minggu, 03 Desember 2023, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement