Advertisement

Ini Dia Fakta di Balik Ledakan Granat GLM di Bogor

Newswire
Jum'at, 15 Februari 2019 - 14:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Ini Dia Fakta di Balik Ledakan Granat GLM di Bogor Ilustrasi ledakan. - Shutterstock

Advertisement

Harianjogja.com, BOGOR--Warga Desa Ciarutein Ilir, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dihebohkan dengan insiden ledakan pada Kamis (14/2/2019) pukul 14.00 WIB yang sampai menewaskan dua anak.

Sebelum ledakan terjadi, granat GLM aktif itu dimainkan oleh tiga orang anak. Akibatnya dua anak tewas dan satu lagi luka-luka. Saat ini korban sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Leuwiliang.

Advertisement

Insiden ledakan granat begitu mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, granat aktif itu ditemukan oleh ketiga anak hingga dijadikan bahan perimainan tanpa pengawasan orang tua.

Berikut Suara.com merangkum lima fakta di balik ledakan granat yang membuat nyawa anak melayang tersebut.

1. Granat Ditemukan di Arena Berlatih TNI

Kejadian bermula saat ketiga bocah yakni Muhammad Mubarok, 10; Muhammad Doni, 14; dan Khoirul Islami, 10; sedang bermain di sekitar Lapangan Tembak arena berlatih TNI AD pada Minggu (10/2/2019). Area itu merupakan area steril dari warga sipil, namun ketiga anak itu bisa masuk.

Di lokasi itu lah ketiganya menemukan sebuah kaleng susu diduga berisi granat GLM aktif. Ketiganya pun membawa granat itu pulang ke kediamannya. Jarak dari lokasi penemuan granat menuju rumah korban sekitar 2 km.

2. Sempat Dibuang Ibu

Dua hari berselang setelah ditemukan, tepatnya pada Selasa (12/2/2019) ibu korban yakni Siti Nurhasanah sempat melarang anak-anak memainkan kaleng susu itu. Tanpa pikir panjang, Siti pun membuang kaleng susu yang diduga berisi granat GLM ke sekitar kebun dekat rumah korban.

Namun, ketiga anak itu membantah sang ibu. Dua hari kemudian tepatnya pada Kamis (14/2/2019) mereka kembali mencari kaleng susu berisi diduga granat.

3. Dijadikan Bola Permainan Kasti

Setelah berhasil menemukan kaleng susu berisi diduga granat GLM itu, ketiganya pun membawanya ke teras depan rumah. Mereka pun memainkannya seperti bola permainan kasti hingga akhirnya granat meledak pada Kamis siang sekira pukul 14.00 WIB.

“Granat itu dimainkan anak-anak dengan dipukul-pukul sehingga meledak," Kepala Penerangan Korem 061/Suryakencana Mayor Inf Ermansyah.

4. Korban Bertambah

Pukulan demi pukulan itulah yang membuat granat meledak hingga menimbulkan suara yang cukup besar. Akibat ledakan itu, Mubarok tewas di tempat dengan luka cukup parah di sekujur tubuhnya.

Sementara itu Doni dan Khoirul segera dilarikan ke RSUD Leuwiliang untuk perawatan intensif. Namun sayang, pada Kamis malam pukul 21.00 WIB Doni menghembuskan napas terakhirnya lantaran luka di tangan dan kaki yang cukup parah. Hingga kini, Khoirul masih menjalani perawatan intensif di RSUD.

5. Kodim Bantah Ada Kelalaian Aparat

Pihak Kodim 0621 Kabupaten Bogor telah mendatangi kediaman para korban ledakan granat. Kodim pun bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ledakan granat ini.

Meski demikian, Komandan Kodim 0621 Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno menegaskan, insiden ini bukanlah murni kesalahan para aparat sekitar area lapangan tembak lokasi penemuan granat.

Pasalnya, ketiga anak itu secara sembunyi-sembunyi menerobos masuk ke area steril ketika tidak ada jadwal latihan tentara.

“Kita sudah datangi dan kasih bantuan buat korban, tapi ini kan bukan sepenuhnya kesalahan kita. Kita juga imbau agar masyarakat tidak masuk ke kawasan itu, karena khusus untuk latihan militer,” ungkap Harry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Bus Damri dari Jogja-Bandara YIA, Bantul, Sleman dan Sekitarnya

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 04:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement