Advertisement

Densus 88 dan BNPT Rencanakan Tes DNA Pelaku Bom Gereja Filipina

Sholahuddin Al Ayyubi
Selasa, 12 Februari 2019 - 00:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Densus 88 dan BNPT Rencanakan Tes DNA Pelaku Bom Gereja Filipina Brigjen Pol Dedi Prasetyo - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Penanganan kasus pemboman gereja di Gereja Katedral Filipina terus berlanjut. Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) berusaha melakukan tes DNA terhadap dua pelaku yang diduga merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengakui tes DNA pelaku bom bunuh tersebut membutuhkan waktu yang lama karena tubuh kedua pelaku itu sudah hancur setelah melakukan aksi teror bom.
 
Menurut Dedi, tes DNA dilakukan Densus 88 Antiteror dan BNPT untuk mengetahui identitas pelaku dan asal negaranya. Pasalnya, selama ini Pemerintah Filipina menuding bahwa pelaku aksi bom bunuh diri tersebut berasal dari WNI, kendati belum dilakukan tes DNA.
 
"Untuk menentukan DNA tersebut, butuh waktu yang lama. Kami harus menemukan pihak keluarga pelaku untuk mencocokkan unit DNA," tuturnya, Senin (11/2/2019).
 
Selain itu, menurut Dedi sudah ada lima orang tersangka yang menyerahkan diri terkait insiden bom bunuh diri tersebut. Menurutnya, kelima tersangka kini tengah diinterogasi untuk mengetahui identitas dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Filipina.
 
"Jadi nanti melalui lima orang tersangka yang sedang kami interogasi ini, kami akan mengetahui identitas dua pelaku bom bunuh diri sana," katanya.
 
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ao menuding pelaku penyerangan Gereja Katedral di Pulau Jolo Filipina adalah sepasang WNI yang telah lama dibina oleh Kelompok Teroris Abu Sayyaf.
 
Hal tersebut terungkap karena pelaku bom bunuh diri tersebut diduga sudah mempelajari target serangan, melakukan pemantauan gereja secara rahasia dan membawa pasangan WNI itu ke Gereja Katedral Filipina untuk melakukan aksinya.
 
Tidak lama setelah aksi bom bunuh diri itu terjadi, Kelompok Teroris ISIS mengklaim bertanggungjawab atas insiden penyerangan gereja tersebut. Namun, sampai saat ini masih belum jelas identitas pelaku bom bunuh diri tersebut.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 20 April 2024, Tiket Rp50 Ribu

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 04:17 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement