Advertisement
Ekspresi Ketua DPR Nancy Pelosi saat Trump Berpidato Disorot
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Presiden Donald Trump menyampaikan pidato kenegaraan pada Selasa (5/2/2019) waktu setempat. Respons Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat Nancy Pelosi terhadap pidato kenegaraan tersebut menjadi perhatian awak media.
Ketika Trump menyampaikan pernyataan yang menegaskan kuatnya persatuan di Amerika Serikat, Pelosi tampak sedikit menggelengkan kepalanya tanda ketidaksetujuan.
Advertisement
Beberapa kali tokoh Demokrat ini terlihat memeriksa salinan pidato yang dipegangnya saat Trump berpidato, menyerengit, kemudian kembali membaca dengan tenang.
Pada suatu titik, Pelosi tampak berekspresi tak percaya ketika Trump mengatakan hanya "investigasi politik atau partisan konyol" yang dapat memperlambat “keajaiban ekonomi” AS.
Namun, setidaknya pada dua kesempatan, ketika kata-kata Trump memicu reaksi berlawanan dari kubu Demokrat, Pelosi mengangkat tangannya dan memberi isyarat menenangkan.
Perbedaan antara Trump dan Pelosi memang telah menjadi perhatian dalam era baru pemerintahan yang terpecah di Washington. Dengan kubu Demokrat memegang kendali DPR, Pelosi telah menggunakan otoritasnya untuk menghadapi Trump sekaligus menegaskan otoritas kongres.
Dinamika itu penting, utamanya, bagi penutupan layanan pemerintah (government shutdown). Periode shutdown yang telah berlangsung selama 35 hari baru berakhir bulan lalu ketika Trump mundur menghadapi perlawanan Pelosi terhadap tuntutannya untuk pendanaan tembok perbatasan.
Terlepas dari perbedaan pandangan politik, sebagian besar anggota Demokrat tetap bersikap sopan dan tertib sepanjang penyampaian pidato. Menariknya, mereka juga terlihat kerap bertukar pandang ketika Trump mengatakan sesuatu yang berpotensi memprovokasi.
Tidak semua reaksi terhadap kata-kata Trump dari Pelosi dan kubu Demokrat menunjukkan ketidaksetujuan. Para wanita di DPR berdiri dan bersorak ketika Trump menyebutkan rekor jumlah perempuan dalam angkatan kerja di AS.
Reaksi itu sepertinya mengejutkan Trump. “Anda tidak seharusnya melakukan itu. Terima kasih banyak. Terima kasih banyak,” kata Trump, seperti dilansir Bloomberg.
“Dan tepat satu abad setelah Kongres meloloskan amandemen konstitusi yang memberi perempuan hak untuk memilih, kita juga memiliki lebih banyak perempuan yang duduk di Kongres dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya,” tambah Trump.
Total ada 127 wanita yang duduk di DPR dan Senat tahun ini, dari 104 yang menghuni kursi Kongres sebelumnya. Melonjaknya angka kandidat perempuan yang bersaing dan menang dalam pemilu 2018 adalah faktor utama bagi Demokrat mengambil alih DPR.
Sekali lagi sorak-sorai bergemuruh di kubu Demokrat, banyak dari para wanita mengenakan pakaian putih sebagai penghormatan kepada perjuangan hak perempuan untuk memilih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Desain Paspor Bakal Berubah Tahun Ini
- Sempat Ditangkap, Jambret di Jaksel Kabur Pakai Mobil Patroli Polisi
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
Advertisement
Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Mudik Lebaran, Diskon Tarif Tol Dipatok Maksimal 20 Persen
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Kecelakaan Gerbang Tol Halim, Pengemudi Truk Jadi Tersangka
- Puan Maharani Menegaskan Partai Pemenang Pemilu Berhak Dapat Kursi Ketua DPR
- Syahrul Yasin Limpo Minta Pindah Tahanan, KPK: Rutan Sudah Terstandardisasi
- BMKG: Waspadai Potensi Hujan Badai di Indonesia
- Ramadan Berkah, PLN Kudus Salurkan Ratusan Paket Bantuan bagi Korban Banjir di Kudus dan Demak
Advertisement
Advertisement