Advertisement
Wapres Minta Said Aqil Klarifikasi Ihwal Imam Masjid Harus dari NU
Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Said Aqil Siradj (ketiga kiri) bersama Tenaga Ahli Deputi IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin (kedua kiri) tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/1/2019). - ANTARA/Puspa Perwitasari
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Ketua Umum Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj meluruskan pernyataannya ihwal imam masjid, khatib, dan pemimpin Kantor Urusan Agama (KUA). Sebelumya, Said Aqil mengatakan posisi-posisi penting dalam Islam itu harus diduduki kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Menurut Kalla, dalam Islam, kriteria imam adalah orang-orang yang mampu menjalankannya dan yidak ada batasan organisasi untuk mengisi posisi tersebut.
Advertisement
"Jadi kurang tepat kalau dilakukan dalam skala organisasi. Ya tentu harus diklarifikasi. Saya yakin beliau arif untuk mengklarifikasi bahwa dalam hukum agama dia mampu, tak terbatas dari NU saja," katanya di Kantor Wapres, Selasa (29/1/2019).
Kalla yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut menilai untuk menjadi seorang imam, khatib, atau pemimpin KUA bukan dilihat berdasarkan latar belakang organisasi, melainkan kompetensi.
Apalagi, di Indonesia organisasi Islam jumlahnya banyak, bukan hanya NU.
"[Untuk jadi Imam] Ada kompetensinya. Jadi kalau disebut bahwa imam yang punya kompeten ya silahkan, tapi tidak dalam garis organisasi apapun. Karena di Indonesia begitu banyak organisasi, anggota organisasi itu tentu punya kemampuan yang baik," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan kader NU harus menang dalam Pemilihan Umum 2019, agar organisasi ini memiliki peran lebih besar dalam politik tanah air. Said Aqil juga mendorong anggota NU mewajibkan posisi-posisi penting seperti imam masjid, khatib, dan pemimpin KUA.
Hal itu diucapkan dalam acara Harlah Muslimat NU di Gelora Bung Karno, Senin (27/1/2019). Menurutnya, NU harus menang, agar organisasi tersebut berperan dalam politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
- KPK Tegaskan Perceraian Ridwan Kamil Tak Ganggu Kasus Bank BJB
- Baku Tembak di TN Komodo, Tim Gabungan Hadang Pemburu Liar
- Cuaca Ekstrem Landa Negara Arab, Banjir Bandang Picu Korban
Advertisement
Upah Tak Dibayar, Pekerja Sleman Laporkan Perusahaan ke Disnaker
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- DPRD Nilai Disiplin Wilayah Kunci Atasi Sampah Kota Jogja
- Fapet UGM Ajarkan Budi Daya Maggot untuk Olah Sampah Organik
- Tinjau Pasar dengan Wawali, Yashinta Temukan Kelangkaan Minyakita
- 8 Rekomendasi Wisata Batam Favorit Liburan Akhir Tahun
- BPOB Pastikan Wisata Menoreh Dikembangkan Ramah Lingkungan
- Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo Kamis 18 Desember 2025
- Update Jadwal DAMRI Bandara YIA Kamis 18 Desember 2025
Advertisement
Advertisement




