Advertisement
Kronologi Penyerangan Suporter Usai Laga PSS Vs Persis & Komentar BCS Klaten

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO -- Dunia sepak bola Tanah Air kembali berduka. Pencinta sepak bola asal Klaten, Muhammad Asadullah Alkhoiri, 19, kehilangan nyawa setelah ditimpuk batu saat pulang sehabis menonton laga PSS Sleman vs Persis Solo, Sabtu (19/1/2019) malam.
Kejadian itu memberi luka bagi khalayak sepak bola. Pada laga bertajuk Celebration Game di Stadion Maguwoharjo, Sleman itu, suporter kedua klub telah berjanji meniadakan permusuhan yang tercermin dari tagar #penakseduluran.
Advertisement
Hasilnya, tak ada kisruh selama pertandingan di stadion. Kerukunan antara suporter PSS Sleman yaitu Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS) dengan pendukung Persis Solo yaitu Pasoepati dan Surakartans juga terjaga setelah laga seusai. Namun, tragedi justru terjadi di jalanan saat para suporter pulang.
Informasi yang dihimpun Solopos (Jaringan Informasi Bisnis Indonesia), Minggu (20/1/2019), korban pulang ke Klaten bersama sang adik mengendarai sepeda motor seusai menonton pertandingan. Muhammad Asadullah Alkhoiri sebenarnya tak mengenakan atribut apa pun karena dia menonton sebagai penikmat sepak bola. Namun saat pulang, dia berada di belakang rombongan suporter yang hendak kembali ke Solo.
Sesampainya di jalan Jogja-Solo, Kalasan, tepatnya sebelah barat traffic light RSI PDHI Kalasan, seorang suporter menepi ke kiri. Nahas, Muhammad Asadullah Alkhoiri yang berkendara di sisi kanan terkena lemparan batu dari arah berlawanan (jalur Solo-Jogja).
Batu itu mengenai perutnya. Orang-orang yang melihat kejadian segera menolong kemudian membawanya ke RSI Kalasan. Karena kondisinya semakin kritis, RSI Kalasan merujuknya ke RS Dr Sardjito, Sleman, namun nyawanya tak terselamatkan.
Ketua Brigata Curva Sud (BCS)--salah satu kelompok pendukung PSS Sleman--Klaten, Tomy Sidiq, menjelaskan korban pulang lebih awal dan tidak bersama rombongan BCS Klaten. Dia menjelaskan korban yang diketahui menjadi mahasiswa di salah satu universitas di Semarang itu adalah pendukung PSS independen atau biasa disebut Sleman Fans.
"Itu bagian dari BCS tapi tidak ikut komunitas," ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Minggu siang.
Mewakili BCS Klaten, Tomy menyatakan rasa duka yang mendalam atas kejadian tersebut. Ia menyayangkan hal semacam itu kembali terulang dan menimpa warga Klaten. Apalagi, suporter PSS dan Persi saat ini sudah bersahabat dan pertandingan juga berlangsung kondusif. Dia mengaku belum mengetahui pelaku berasal dari kelompok mana, berikut pemicu insiden itu.
"Semoga insiden ini jadi yang terakhir di dunia sepak bola Indonesia karena sesungguhnya lewat sepak bola seharusnya kita bisa menjalin persaudaraan antarsesama suporter di seluruh Indonesia dan menghilangkan kebencian serta rivalitas," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement