Advertisement
Jelang Debat Ronde Pertama, Kubu Jokowi & Prabowo Saling Sindir

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Kubu Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandiaga saling sindir mengenai upaya pemberantasan korupsi jelang debat Pilpres 2019 putaran pertama, Kamis (17/1/2019). Debat ronde pertama akan mengusung tema hukum, HAM, terorisme, dan korupsi.
Prabowo Subianto dalam pidato bertajuk Indonesia Menang mengatakan bila terpilih menjadi Presiden Indonesia, dia tidak akan mengizinkan intervensi terhadap para penegak hukum, terutama dalam kasus pemberantasan korupsi yaitu anggota KPK.
Advertisement
"Kami akan pastikan tidak ada intervensi dan politisasi penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di tanah air. Kami juga akan tingkatkan akuntablitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara dari pusat hingga daerah," ujar dia di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (14/1/2019).
Pernyataan itu mengacu pada penyelesaian kasus penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan pada April 2017 yang hingga kini masih menggantung.
Dari kubu Jokowi-Ma'ruf, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Ace Hasan Syadzily menyindir lawannya memiliki rekam jejak dalam dunia bisnis yang patut dipertanyakan.
"Kunci dari pemberantasan korupsi adalah integritas dan rekam jejak. Pak Jokowi tidak punya beban terkait dengan konflik kepentingan terkait bisnis keluarga. Anak-anaknya justru jualan martabak dan pisang goreng. Sebaliknya sulit membayangkan akan tidak ada konflik kepentingan terkait bisnis keluarga Prabowo dan juga Sandi," ungkap Ace, Selasa (15/1/2019).
Hal ini diperjelas oleh Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Abdul Kadir Karding yang menyatakan bahwa Prabowo-Sandiaga harus menjelaskan kepada publik terkait kasus korupsi yang menjerat PT Duta Graha Indah (DGI) yang kini telah berubah nama menjadi Nusa Konstruksi Enjineering (NKE).
PT DGI/NKE merupakan korporasi pertama yang dijerat tindak pidana korupsi korporasi oleh KPK dengan perkara proyek Rumah Sakit Pendidikan Udayana serta wisma atlet dan gedung serba guna Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan.
Dalam kasus ini, Sandiaga Uno sempat diperiksa KPK sebagai saksi walaupun sudah tidak lagi menjadi komisaris PT DGI.
"Saya kira, salah satu hal yang [menjadi] pertanyaan publik selama ini kasus yang menimipa DGI. Saya kira banyak orang tahu, salah satu komisarisnya adalah paslon 02. Ini tentu jadi ruang dan hal sangat strategis bagi kami untuk minta penjelasan bagi Sandi dan Prabowo [dalam Debat Pilpres 2019]," ujar Karding.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Pekerja di DIY Dukung SE Larangan Penahanan Ijazah, Ini Alasannya
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- Bayar PBB Kini Bisa Gunakan Aplikasi Lokal, Ini Caranya
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
Advertisement
Advertisement