Advertisement
Penyelidikan Data CVR Lion Air Butuh Waktu Setahun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Penemuan Cockpit Voice Recorder (CVR) milik pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Karawang mendapat respon positif dari Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Menhub mengatakan penyelidikan data dalam CVR butuh waktu satu tahun.
Budi Karya mengapresiasi prestasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan TNI Angkatan Laut (TNI-AL) yang berhasil menemukan alat perekam audio tersebut.
Advertisement
"Saya mengapresiasi apa yang ditemukan oleh KNKT bersama Angkatan Laut, dan ini pasti memberikan suatu makna bagi upaya kita menemukan penyebab dari kecelakaan [pesawat] itu," ujar Menhub Budi kepada wartawan di Jakarta, Senin (14/1/2018).
Menhub juga merasa bangga mengingat CVR yang diduga milik Lion Air JT 610 itu ditemukan oleh KRI atau kapal Angkatan Laut, mengingat sebelumnya alat tersebut sulit ditemukan kendati pemerintah telah menggunakan konsultan atau kapal dari Singapura.
"Upaya menemukan CVR memang kita lakukan all out atau habis-habisan," kata Menhub usai menghadiri Seminar dan Dialog Nasional "Kesiapan Tenaga Kerja Indonesia".
Terkait jangka waktu penyelidikan data yang terdapat dalam CVR pesawat Lion Air JT 610, Menhub menjelaskan butuh waktu kira-kira satu tahun dan tergantung pada kualitas datanya.
"Tergantung dari komplikasi datanya, namun sebenarnya satu penemuan ini diberikan waktu satu tahun. Jadi nanti kita lihat bagaimana kualitas data yang ditemukan itu bisa dieksplor atau ditelusuri sebagai suatu data," ujarnya.
Sebelumnya anggota penyelam Komando Pasukan Khas (Kopaska) dan Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Komando Armada (Koarmada) TNI Angkatan Laut menemukan alat perekam audio atau "Cockpit Voice Recorder" CVR milik pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang Jawa Barat pada beberapa waktu lalu.
Berdasarkan informasi, pasukan khusus TNI AL itu menemukan CVR pada Senin (14/1/2019) sekitar pukul 09.10 WIB pada kedalaman laut sekitar 30 meter atau kedalaman delapan meter di bawah dasar laut.
Pesawat Lion Air JT 610 bernomor registrasi PK-LQP rute Jakarta-Pangkalpinang yang membawa total 181 penumpang dan delapan awak jatuh di perairan Karawang pada Senin (29/12/2018).
Dari jumlah tersebut, ada 125 jenazah korban yang sudah berhasil diidentifikasi hingga Basarnas menghentikan pencarian korban pada 10 November 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Pembangunan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Purwomartani Sesuai Rencana, Target 2026 Sampai Gerbang Tol Kalasan
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement