Advertisement
Sandiaga Bantah Kampanye di Sampang Ditolak: Ibu-Ibu Gak Bisa Senam karena Dorong-dorongan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Masa kampanye Pilpres 2019 diisi dengan kegiatan ke daerah-daerah. Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno bantah ada penolakan dari masyarakat ketika dirinya melakukan kampanye di Sampang, Madura. Justru, Sandiaga mengklaim masyarakat di Sampang memiliki antusias yang tinggi terkait agenda blusukan kampanyenya itu.
"Enggak ada (penolakan) tuh. Pertama saya sudah tidak ada di dunia usaha, dari tahun 2015 saya sudah meninggalkan dunia usaha," kata Sandiaga di kawasan Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).
Advertisement
Diketahui, sekelompok orang atas nama Laskar Aswaja Indonesia Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur menolak kedatangan Sandiaga. Salah satu alasan penolakan itu karena Sandiaga diduga telah merusak lingkungan melalui industri tambang di Tumpang Pitu Banyuwangi.
Terkait hal tersebut, Sandiaga mengklaim selama berkampanye di daerah Sampang, tidak ada sekalipun melihat ada penolakan yang ditujukan kepadanya. Malah, kata Sandiaga, kondisi di lapangan justru masyarakat Sampang antusias menghadiri sejumlah acara yang didatanginya.
"Saya di Sampang kemarin, waduh itu bener-bener. Ibu-ibunya tadi pagi akhirnya enggak bisa senam, dorong-doronganan seperti itu. Saya enggak melihat ada penolakan. Malah justru mereka sangat betul-betul antusias," ujarnya.
Sandiaga bahkan mengungkapkan sejumlah tokoh masyarakat maupun pemuka agama di sana sangat menyambut kedatangannya. Sandiaga menyampaikan bahwa harapan dari masyarakat Sampang sendiri ialah agar Pilpres 2019 bisa berjalan dengan damai tanpa harus memecah belah bangsa.
Sebelumnya diberitakan, massa yang tergabung dalam Laskar Aswaja Indonesia Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur, menolak kedatangan Calon Wakil Presiden nomor 02 Sandiaga Uno, Selasa (1/1/2019).
Aksi penolakan tersebut dilakukan di depan Monumen Perjuangan Sampang Kota, dengan panggung berhias spanduk bertuliskan menolak kedatangan Sandiaga Uno.
Selain panggung dan spanduk penolakan kedatangan cawapres pendamping Prabowo Subianto ini, massa juga memainkan musik tradisional dan memberikan selebaran penolakan kepada pengguna jalan yang sedang melintas.
Salah satu alasan penolakan itu ialah karena dia diduga memiliki dosa sosial ekologis yakni perampasan dan perusakan lingkungan melalui industri tambangnya kurang lebih 900 hektare lahan hijau di Tumpang Pitu Banyuwangi.
"Ketiga, Sandiaga Uno diduga merupakan Komisaris PT Duta Graha Indah (DGI) yang berganti nama PT Nusa Kontruksi Enjineering (NKE)" kata Abd Wahed, Koordinator Aksi Damai Laskar Aswaja Sampang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Bunga KPR Subsidi Tetap 5 Persen
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- Reshuffle Kabinet Prabowo, Ini Daftar Menteri dan Pejabat Baru
- Farida Farichah, Aktivis NU Berusia 39 Tahun yang Jadi Wamenkop
Advertisement

Jembatan Pandansimo, Harapan Ekonomi Baru Warga Selatan Kulonprogo
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 7 Tuntutan Demo Ojol Hari Ini, Hapus Multi Order hingga Copot Menhub
- Tiga Tersangka Korupsi Sritex Dilimpahkan ke Kejari Surakarta
- Kawal Demo Pengemudi Ojol, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan
- Kecelakaan Maut di Lereng Gunung Bromo, Jalur Penyelamat Perlu Ditambah
- Zulhas Dorong Pembentukan Kopdes Merah Putih di Pesantren
- Lelang KPK Terhadap Barang Rampasan Digelar, Ini Linknya
- Prabowo Dikabarkan Gelar Pelantikan Menteri Hari Ini
Advertisement
Advertisement