Advertisement
Sebut Buta dan Budek, Ma'ruf Amin Dianggap Tak Paham Peran Difabel dalam Sejarah Islam

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Sikap cawapres Ma'ruf Amin yang enggan meminta maaf kepada warga difabel terkait pernyataannya soal buta dan budek dikritik kubu Prabowo.
Wakil Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dhimam Abror mengomentari soal cawapres nomor urut 02 Maruf Amin yang enggan minta maaf pasca menyinggung penyandang disabilitas karena penggunaan diksi 'budek' dan 'buta'.
Advertisement
Menurutnya, Ma'ruf Amin harus memahami nilai sensitif dari dua kata tersebut bagi warga berkebutuhan khusus.
Dhimam menjelaskan untuk selevel Ma'ruf Amin seyogyanya memahami soal sejarah kaum disabilitas khususnya tunanetra. Menurut Dhimam, kaum tunanetra mempunyai peran penting dalam menyebarkan ajaran agama Islam.
"Abdullah bin Ummi Maktum adalah muazin Rasulullah bersama-sama Bilal. Ummi Maktum azan fajar dan Bilal azan subuh. Peran Ibnu Maktum sangat sentral. Karena itu kalau orang melek sejarah pasti sensitif terhadap difabel," kata Dhimam kepada Suara.com-jaringan Harianjogja.com, Senin (19/11/2018).
Saat ditanya apakah Maruf Amin harus meminta maaf kepada masyarakat penyandang disabilitas khususnya tunanetra, Dhimam menyatakan untuk menyerahka kepada Maruf Amin.
Selain itu, Dhimam mengaku sudah mendengar jika Badan Pengawas Pemilu (Pemilu) Jakarta tengah menyelidiki dugaan pelanggaran dari pernyataan Ma'ruf Amin soal 'budek-buta'.
Menanggapi hal tersebut, Dhimam meminta untuk memberikan ruang kepada Bawaslu agar menjalankan tugasnya untuk menyelidiki perihal pernyataan Ma'ruf yang dianggap melecehkan penyandang difabel.
"Soal minta maaf serahkan kepada kearifan pak Kiai dan biarkan Bawaslu menjalankan fungsinya secara maksimal," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Kembali Bangun Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Sebanayk 2.339 Unit
- Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
- Kemenag Imbau Masyarakat Cek Arah Kiblat Secara Mandiri pada 15-16 Juli 2025
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement

26 Pembuang Sampah Liar di Bantul yang Terekam CCTV Belum Ditindak, Ini Alasannya
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satgas Pangan Polri Tindaklanjuti Laporan Dugaan 212 Produsen Beras Nakal, Empat Orang Diperiksa
- Pentagon Akui Rudal Iran Menghantam Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar
- Wacana Pemberangkatan Jemaah Haji Menggunakan Kapal Laut Ditolak BP Haji
- Penerima Bansos Bermain Judol, Cak Imin Tegaskan Akan Ada Sanksi Tegas
- Kecelakaan KMP Tunu Pratama, Nelayan Temukan Satu Jenazah Diduga Penumpang
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Advertisement