Advertisement
Gara-Gara SBY Curhat, Kubu Jokowi Sebut Koalisi Prabowo-Sandiaga Retak Parah
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di kediamanya Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin(30/7).Pertemuan ini adalah lanjutan dari pertemuan di kediaman SBY di Kuningan, Jakarta, pada Selasa (24/7) malam. - Suara.com/Oke Dwi Atmaja
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Keretakan di dalam koalisi partai kubu Prabowo-Sandiaga dinilai sudah parah oleh kubu Jokowi.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencurahkan kegelisahan hati dan partainya di akun Twitter. SBY mengeluhkan soal Partai Gerindra yang memaksanya untuk mengampanyekan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hingga mengeluh karena belum melihat jabaran visi dan misi Prabowo-Sandiaga.
Advertisement
Menanggapi cuitan itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding melihat adanya keretakan yang sudah sangat parah di Koalisi Indonesia Adil Makmur.
"Kalau melihat tweet yang disampaikan Pak SBY, itu artinya dosis keretakan Koalisi Adil Makmur itu sudah dikatakan sudah sangat berbahaya dan parah," ujar Karding saat dihubungi Okezone-jaringan Harianjogja.com, Jumat (16/11/2018).
BACA JUGA
"Kalau tweet semacam itu disampaikan oleh pucuk pimpinan tertinggi dan tokohnya Demokrat artinya saya menduga sudah dosis yang luar biasa," imbuhnya.
Meski begitu, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu tak mau menanggapi secara berlebihan adanya keretakan di koalisi sebelah. Namun, ia melihat sejak awal koalisi yang digawangi Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrat itu sudah bermasalah.
"Ya adanya istilah mahar jenderal kardus dan seterusnya sebenarnya itu adalah tanda-tanda yang kedua, diperparah oleh ketidakcanggihan Gerindra yang sesungguhnya cukup dengan dicalonkannnya Pak Prabowo itu sudah dahsyat," pungkas Karding.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menaker Yassierli: WFA 29 sampai 31 Desember Tak Kurangi Upah
- Sleman Hentikan Infrastruktur Sampah 2026, Fokus Transfer Depo
- Amnesty Kecam Kepala Menteri Bihar Usai Tarik Hijab Perempuan di India
- Jawa Tengah Sumbang 57 Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
- Wanita Jepang Menikah dengan AI, Gunakan Kacamata AR
- Bupati Bantul Terbitkan SE Gemar, Ayah Wajib Ambil Rapor
- China Sanksi Mantan Jenderal Jepang Terkait Isu Taiwan
Advertisement
Advertisement





