Advertisement
Guru Minimal Harus Punya Dua Kemampuan Mengajar

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berharap pada masa depan para guru dapat memiliki kemampuan mengajar di dua mata pelajaran.
"Kami minta Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan [LPTK] harus menyelenggarakan pendidikan program mayor, program minor. Jadi, kalau mahasiswa mengambilnya pendidikan bahasa Inggris, dia harus mengambil bidang minor bahasa Indonesia, begitu juga sebaliknya," tutur Muhadjir. Dia mengemukakan hal itu selepas membuka Rapat Koordinasi Penataan Guru dan Tenaga Kependidikan di Jakarta pada Kamis (15/11/2018).
Muhadjir mengatakan apabila satu guru dapat menguasai dua mata pelajaran, keahliannya tersebut dapat digunakan ketika sekolah memerlukan mata pelajaran tambahan. "Jadi, setiap guru minimum punya dua kemampuan mengajar sehingga mereka jadi linier."
Mengenai sertifikat bidang keilmuan yang diajarkan, Muhadjir mengatakan tidak perlu khawatir karena kemampuan calon guru atau guru tersebut akan tetap diakui.
"Kalau nanti mengajar dua mata pelajaran, itu diakui semua, karena sertifikat pendidiknya atau ijazahnya [dinyatakan] dia punya kemahiran mengajar di dua bidang itu," katanya.
Untuk mewujudkan harapannya, Muhadjir mengatakan akan menggandeng Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
"Saya secara informal sudah menyampaikan kepada Pak Nasir [Mohammad Nasir, Menristekdikti] dan surat [resminya] segera kami kirim. Termasuk supaya ada kebijakan untuk rasionalisasi LPTK yang jumlahnya berlebihan dan lulusan berlebih," ungkap Muhadjir.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Sekolah Rumah & Pendidikan Alternatif (Asah Pena), Budi Trikorayanto, juga menyetujui gagasan Muhadjir Effendy.
"Kalau menurut saya, tidak usah [berbicara] masa depan, sekarang pun harus siap seperti itu [seorang] guru, karena dengan penerapan teknologi pendidikan hal itu sangat memungkinkan," tuturnya.
Budi pun menilai guru menguasai beberapa mata pelajaran merupakan hal yang biasa. "Yang diterapkan di SD, guru kelas itu kan kecuali mata pelajaran agama atau mata pelajaran olahraga, guru kelas itu kan memegang semua mata pelajaran," ujarnya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement

Retribusi KIR Dihapus, Sleman Kehilangan PAD Senilai Rp1,5 Miliar
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Surat Edaran Lengkap Kewaspadaan Mycoplasma Pneumonia, Ini Link untuk Mendownload
- Serangan Israel, Instalasi PBB Menampung 1 Juta Orang di Gaza
- Erupsi, Gunung Marapi Mengeluarkan Batu dan Pasir
- Selain Gunung Marapi, Gunung Anak Krakatau dan Gunung Ili Lewotolok Ikut Erupsi
- Gempa Berkekuatan Magnitudo 7,4 Landa Melonguane, Sulawesi Utara
- Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Pagi Ini
- Gelar Pertemuan Nasional, Apkasindo Membahas Masa Depan Sawit
Advertisement
Advertisement