Advertisement
Jadi Pengacara Jokowi-Ma'ruf, Berapa Fee untuk Yusril Ihza Mahendra?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra menjadi penasihat hukum pasangan nomor urut 01, Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin. Ternyata ia melakukannya secara suka rela tanpa bayaran.
Arsul Sani sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin menuturkan bahwa sebelumnya telah ada proses kesepakatan terkait dengan bayaran saat Yusril bertemu dengan Erick Thohir.
Advertisement
“Justru ketika Pak Erick bertemu, bertanya dulu kesediaan. Ketika sudah bersedia, kemudian tanya feenya gimana pak? Kita juga ada juga pembicaraan dengan Pak Yusril,” ujarnya di Rumah Cemara 19, Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Arsul melanjutkan, saat pertanyaan soal pembayaran, Yusril mengaku menolaknya, karena tujuannya untuk menjadi penasihat hukum pasangan nomor urut 01 bukanlah untuk materi semata.
Menurut penuturan Arsul, keinginan Yusril menjadi penasihat hukum adalah untuk mewujudkan proses pemilihan umum yang damai.
“Pak Yusril mengatakan kira-kira begini, kalo kita bicara fee saya menerima sesuatu maka saya akan hancur reputasinya. Berarti saya hanya mementingkan uang saja. Sementara dalam soal ini, saya ingin proses pemilu kita damai, proporsional, tidak berbasis kebencian. Kira-kira ringkasannya begitulah pembicaraannya,” tutur Arsul.
Arsul menjelaskan tidak ada pembahasan tentang maksud politis dari bergabungnya Yusril, meski Arsul mengaku memiliki harapan mendapatkan dukungan dari ketua umum Partai Bulan Bintang tersebut, tidak terjadi pembicaraan politik dengan Yusril.
“Karena itu kami kemudian tentu harapan itu ada, keinginan itu ada, tetapi karena kami harus menghormati mekanisme proses internal partai kami memustuskan untuk tidak bicara itu dulu ke Yusril,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Kembali Bangun Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Sebanayk 2.339 Unit
- Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
- Kemenag Imbau Masyarakat Cek Arah Kiblat Secara Mandiri pada 15-16 Juli 2025
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement

Nelayan Sadeng Gunungkidul Impor Es untuk Pembekuan Ikan dari Pacitan Jawa Timur
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satgas Pangan Polri Tindaklanjuti Laporan Dugaan 212 Produsen Beras Nakal, Empat Orang Diperiksa
- Pentagon Akui Rudal Iran Menghantam Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar
- Wacana Pemberangkatan Jemaah Haji Menggunakan Kapal Laut Ditolak BP Haji
- Penerima Bansos Bermain Judol, Cak Imin Tegaskan Akan Ada Sanksi Tegas
- Kecelakaan KMP Tunu Pratama, Nelayan Temukan Satu Jenazah Diduga Penumpang
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Advertisement