Advertisement
GP Ansor Sama Bendera HTI yang Dibakar dengan Atribut PKI

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Bendera yang dibakar anggota Banser NU karena dianggap atribut HTI dinilai sama posisinya seperti bendera PKI.
Gerakan Pemuda Ansor menegaskan, pembakaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid yang dilakukan oleh anggota Banser NU di Garut, Jawa Barat, merupakan bendera Hizbut Tahrir Indonesia.
Advertisement
Untuk memperkuat penilaiannya, GP Ansor menganalogikan bendera HTI dengan bendera palut arit yang kerap diasosiasikan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qaumas menuturkan, meskipun dalam bendera bertuliskan kalimat tauhid dan tidak tertera HTI, bendera itu khas organisasi terlarang tersebut.
"Ada beredar bendera gambarnya palu dan arit, kalauitu beredar di jalanan, kita mau ngomong apa? Itu bendera palu arit atau bendera PKI? Saya kira kalau HTI melakukan penyangkalan, artinya mereka sedang berusaha memanipulasi kesadaran publik," kata Yaqut saat konferensi pers di Kantor PP GP Ansor, Jalan Keramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2018).
Gus Yaqut menuturkan, dalam peringatan Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat, Minggu (21/10/2018) akhir pekan lalu, pihak penyelenggara telah melarang kepada seluruh peserta membawa bendera selain Merah Putih.
Kendati begitu, tiba-tiba ada oknum peserta mengibarkan bendera yang telah diketahui sebagai bendera milik ormas yang telah dibubarkan pemerintah, yaitu HTI.
Dalam situasi seperti itu, sejumlah anggota Banser NU secara sepontan melakukan pembakaran bendera HTI.
Hal itu dinilai sebagai bentuk kecintaan Banser NU kepada tanah air Indonesia, di tengah peringatan Hari Santri Nasional.
"Kalau bendera PKI dengan logo palu arit kita bagaimana, diam? Kita marah dong, organisasi terlarang yang akan mengancam negara ini, sama dong dengan HTI yang sudah terlarang di negara ini. Mengapa mereka mengibar-kibarkan bendera," jelasnya.
Meski begitu, Yaqut mewakili seluruh kader GP Ansor menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarkat jika perbuatan Banser di Garut, Jawa Barat telah menimbulkan kegaduhan dan ketidaknyamanan.
Namun, ia menegaskan, GP Ansor tidak meminta maaf atas pembakaran bendera HTI.
"Kami minta maaf atas kegaduhan itu, bukan karena pembakaran bendera HTI," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Pembangunan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Purwomartani Sesuai Rencana, Target 2026 Sampai Gerbang Tol Kalasan
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement