Advertisement
Sandiaga Uno Akui Koalisinya Punya Banyak Kekurangan Dibanding Kubu Jokowi
Sandiaga Uno. - Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Pemilihan Presiden akan digelar 2019. Lingkar Survei Indonesia (LSI) menyebut Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sulit mengejar elektabilitas pasangan Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin karena minus 3 M (Money, Momentum dan Media). Hal ini diakui oleh Cawapres Sandiaga Uno.
Sandiaga menjelaskan, dari kekurangan 3 M tersebut, hanya 2 M yang menurutnya sesuai dengan kondisi pada timnya. Sandiaga mengakui pihaknya sulit menghimpun dana.
"Dari 3 M itu money betul. Kita akui saja nggak usah terlalu, Prabowo-Sandiaga dhuafa. Prabowo Sandiaga mengalami kesulitan untuk menghimpun dana-dana," kata Sandiaga di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/8/2018).
Pengakuan Sandiaga itu berlandaskan posisi kubu Prabowo-Sandiaga yang bukan merupakan berasal dari kubu petahana. Bahkan dirinya bersyukur apabila ada sumbangan dana meskipun bernilai sangat kecil.
"Alhamdulilah tapi sekarang kita terima yang kecil-kecil usaha menengah mulai menaruh simpati ke Prabowo-Sandiaga. Mulai dari Rp 10 juta itu sangat membantu kita," kata Sandiaga.
Faktor M lainnya yakni media, ini pun diakui Sandiaga menjadi salah satu kelemahan di kubu Prabowo. Dia melihat, kubu Jokowi yang memiliki perusahaan media sehingga bisa mengcover sejumlah pemberitaan khusus untuk Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Malah ada media yang sudah tidak pernah mengcover kita lagi gitu. Kita berharap memang media bisa independen. Tapi media, kita nggak punya, betul itu," ucap dia.
Akan tetapi Sandiaga kurang sepakat apabila kubu Prabowo-Sandiaga tidak memiliki momentum dalam Pilpres 2019. Menurutnya, masyarakat malah sangat antusias dengan adanya kehadiran Prabowo-Sandiaga. Hal tersebut, kata dia, membuat keadaan di lapangan justru malah berbalik.
"Ketiga, momentum justru terbalik. Justru momentum ada di kita. Karena yang kita rasakan di masyarakat itu antusiasmenya luar biasa dan ini mulai ada efek bola salju. Karena keadaan di lapangan itu mulai berbalik. Dan momentum itu ada di kita," pungkasnya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Inflasi DIY Berpotensi Naik Jelang Libur Natal dan Tahun Baru
- Bek Muda PSIM Jogja Ikuti Program EPA Future Star di Spanyol
- Pemkab Sleman Usulkan Mrican Segmen 2 Masuk Proyek Strategis Nasional
- Ditlantas Polda DIY Siapkan Contraflow Kridosono Saat Nataru
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Partisipasi Ayah Ambil Rapor di SMAN 6 Jogja Baru 30-40 Persen
- DPP Kota Jogja Pastikan Daging Sapi Aman Jelang Libur Akhir Tahun
Advertisement
Advertisement




