Advertisement
Ngeri, Kesaksian Korban Gempa yang Melihat Tanah Terbelah dan Tergulung, Satu Desa Berubah Jadi Ladang Jagung

Advertisement
Harianjogja.com, PALU- Bencana alam berupa gempa bumi dan tsunami di Palu diikuti berbagai fenomena alam. Bangunan, rumah-rumah warga, gereja, dan jalanan Desa Jono Oge, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, seketika berganti dengan ladang jagung saat gempa dengan magnitudo 7,4 Skala Richter mengguncang sebagian wilayah Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018).
"Pertama tanah terbuka, keluar lumpur dengan air sudah. Langsung begulung dia, berputar-putar, pokoknya kita dibawa sampai ke Kampung Bow," tutur Syaiful, warga Desa Jono Oge yang berhasil menyelamatkan diri dari luapan lumpur yang menyertai guncangan gempa.
Advertisement
Kampung Bow, yang juga disebut Dusun Tiga, merupakan bagian dari Desa Langaleso, yang bersebelahan dengan Desa Jono Oge.
"Saya rasa tidak lama, saya pikir tidak pindah dari rumah. Ternyata sudah jauh di sana, hanyut dua kilometer," tutur Syaiful seperti dilansir Antara.
BACA JUGA
Dari tanah yang terbelah, menyembur lumpur, yang menggulung dan menghanyutkan satu desa dalam proses likuifaksi, dimana tanah berubah menjadi lumpur karena sendimen yang kaya air terguncang hebat akibat gempa.
Terpaan lumpur menghanyutkan semua yang semula berada di Desa Jono Oge ke arah barat hingga kandas di Desa Langaleso, tepatnya di Dusun Tiga.
Sementara ladang jagung serta pohon-pohon kelapa yang berada di timur Desa Jono Oge bergeser ke posisi rumah-rumah dan bangunan lain di Jono Oge. Permukaan tanah tempat pijakan ladang jagung dan pohon-pohon kelapa itu seperti meluncur ke Jono Oge, masih dalam keadaan berderet rapi sebagaimana layaknya ladang petani yang tak kena bencana besar.
Tawakal Syaiful yang sedang bersama istri serta bayinya, juga bapak dan ibunya, panik bukan kepalang ketika lumpur menyembur dan berputar-putar seketika.
Dia melihat istrinya terjatuh, tenggelam di dalam lumpur bersama bayinya yang berusia sembilan bulan.
"Istri saya diselamatkan sama tetangga, ditarik dari dalam lumpur, anak saya dinaikkan di atas batako, berputar-putar, selamat," kenang Syaiful.
Syaiful juga melihat orangtuanya tenggelam di dalam lumpur.
"Bapakku tenggelam, lama saya tunggu-tunggu hilang di dalam lumpur, keluar lagi sudah," kata Syaiful.
BACA JUGA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Angkutan Malioboro ke Pantai Baron Selasa 14 Oktober 2025
- Dana Belum Cair, SPPG Jogotirto Sleman Hentikan Operasional MBG
- Ini Jadwal SIM Keliling Bantul Selasa 14 Oktober 2025
- Hasil Iceland vs France Skor Imbang 2-2
- Jadwal SIM Keliling Kota Jogja Selasa 14 Oktober 2025
- 5 Bulan Seusai Relokasi, Jukir-PKL Sebut Tidak Ada Pemasukan
- Pendapatan Asli Daerah Bantul Capai Target di Triwulan Ketiga
Advertisement
Advertisement