Advertisement
Usai Gempa, Sejumlah Masjid di NTB Dirobohkan karena Berbahaya
Advertisement
Harianjogja.com, MATARAM-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, segera merobohkan sejumlah masjid yang terindikasi berbahaya akibat gempa bumi.
"Dari belasan masjid yang dilaporkan mengalami rusak berat akibat gempa bumi, kami menilai ada tiga masjid yang mendesak untuk dirobohkan karena kondisinya sangat mengkhawatirkan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPR) Mataram H Mahmuddin Tura di Mataram, Kamis (13/9/2018).
Advertisement
Menurutnya, tiga masjid yang dinilai mendesak untuk dirobohkan itu adalah Masjid Riyadus Sholin Dasan Agung, Masjid Raudatul Jannah Pejeruk Ampenan dan Masjid Perumnas.
Untuk Masjid Riyadus Sholin Dasan Agung, kata Mahmuddin, berdasarkan hasil penilaian tim teknis menyarankan agar masjid tersebut dibongkar total sebab besi dan struktur bangunan, serta selasarnya sudah hancur.
"Apalagi, masjid itu memang bangunan tua sehingga tim teknis menyarankan untuk pembongkaran total, sebab dinilai sudah tidak layak," katanya.
Sementara Masjid Raudatul Jannah Pejeruk Ampenan mengalami kerusakan pada dudukan kubah masjid dan tangga masjid yang dinilai juga berbahya dan segera dilakukan pembongkaran, meskipun struktur bangun lain masih layak.
"Begitu juga dengan Masjid Perumas yang mengalami kerusakan pada kubah masjid dengan bentuk bertingkat mengalami kerusakan parah sebab kubahnya turun hingga lima meter atau menempel di lantai dua," katanya.
Mahmuddin mengakui, proses pembongkaran tiga masjid ini dinilai mendesak bahkan warga sekitar sudah berkali-kali mengusulkan hal itu, akan tetapi sejauh ini pihaknya belum dapat melakukan pembongkaran karena keterbatasan personel dan alat berat.
Dimana personel dan alat berat hingga saat ini masih disiagakan pada empat lingkungan yang terdampak gempa bumi paling parah yakni di Lingkungan Pengempel Indah, Gontoran, Tegal dan Jangkuk.
Karenanya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya telah meminta warga setempat untuk sementara tidak beraktivitas di dalam masjid dan dipasangkan "polisi line".
"Setelah proses pembongkaran dan pembersihan areal diempat lingkungan tersebut, tim kami akan prioritaskan untuk pembongkaran masjid yang diusulkan warga," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Advertisement
Perkuat Empat Pilar Kalurahan Untuk Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jusuf Kalla Ingatkan Prabowo Pentingnya Oposisi
- Surya Paloh Temui Prabowo di Kartanegara
- Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
- BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
Advertisement
Advertisement