Advertisement
Ngeri, Badai Monster Paling Ganas Bakal Menerjang Amerika Serikat

Advertisement
Harianjogja.com, COLUMBIA - Badai yang diklaim paling kuat negara bagian North dan South Carolina sehingga disebut monster diprediksi bakal menerjang sejumlah negara bagian di AS.
Badai Florence, yang disebut sebagai paling kuat di negara bagian North dan South Carolina selama hampir 30 tahun, diperkirakan akan menerjang sejumlah negara bagian dalam 48 jam mendatang.
Advertisement
Dengan kecepatan angin 225 kilometer per jam, 'badai monster' tersebut diperkirakan akan mendatangkan banjir yang "bisa mengancam nyawa".
Negara bagian Virginia, Maryland, Washington DC, serta North dan South Carolina telah memberlakukan status darurat.
BACA JUGA
"Badai ini adalah monster. Ukurannya besar dan ganas. Badai yang luar biasa berbahaya, mengancam nyawa, dan bersejarah," kata Gubernur North Carolina, Roy Cooper.
Bagaimana potensi bahaya?
Pusat pemantau badai nasional menyatakan Badai Florence diperkirakan akan menguat pada Selasa (11/9/2018) dan Rabu (12/9/2018) waktu setempat.
Badan Cuaca Nasional memperkirakan badai tersebut dapat memicu kenaikan ombak sampai empat meter di pesisir. Sejumlah kawasan juga bakal dilanda curah hujan setinggi 64 cm.
Kantor gubernur negara bagian Virginia, Ralph Northam, mengatakan badai itu berpotensi menimbulkan "banjir parah di daratan, angin kencang, dan putusnya pasokan listrik yang luas".
Kepala bidang meteorologi dari WCBD-TV di South Carolina, Rob Fowler, menuturkan kepada BBC bahwa Badai Florence bisa menandingi dampak Badai Hugo yang menimbulkan kerugian sebesar USD7 miliar (Rp104 triliun) dan menewaskan 49 orang pada 1989.
Apa persiapan khalayak?
Seluruh khalayak telah diwajibkan untuk mengungsi, terutama di sejumlah kawasan di negara bagian South Carolina, North Carolina, dan Virginia. Diperkirakan warga yang terdampak perintah mengungsi ini mencapai lebih dari satu juta orang.
Gubernur negara bagian South Carolina, Henry McMaster, semula memerintahkan seluruh warga di pesisir pergi. Namun, perintah itu direvisi dan dibatasi hanya untuk warga di pesisir utara.
Sejumlah warga di daerah berpotensi terdampak Badai Florence telah memadati toko-toko untuk membeli beragam keperluan mendasar.
John Johnson, manajer toko pertukangan di Charleston, South Carolina, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa orang-orang secara "nonstop" membeli baterai, senter, terpal plastik, dan karung pasir.
Bahkan, sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum dilaporkan telah kehabisan BBM karena ludes diborong pembeli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Isi Pidato Lengkap Prabowo di Sidang Satu Tahun Prabowo-Gibran
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
Advertisement

Wakil Dubes Australia Tinjau Pusat Rehabilitasi YAKKUM di Sleman
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Port Charger HP Kemasukan Air? Ini Langkah Aman Mengatasinya
- Tim Voli Putri Indonesia Menang WO atas Kazakhstan
- Seorang Anak Meninggal Dunia Tertimpa Kentongan di Kedai Kopi
- IMF Peringatkan Tatanan Baru Ekonomi Global
- Harga Cabai Rawit Rp39.205/kg, Bawang Merah Rp37.805/kg
- FOMO Wellness Fisik: Tren Baru Gen Z Biar Sehat dan Bahagia
- Komitmen Perpustakaan USD Alih Aksara Lontar Kuno
Advertisement
Advertisement