Advertisement
Sah! Wanita Arab Mulai Hari Ini Boleh Mengemudi di Negara Sendiri

Advertisement
Harianjogja.com, RIYADH - Wanita Arab Saudi dapat berkendara sendiri secara legal mulai hari ini, Minggu (24/6/2018). Manuver di kerajaan ekstra konservatif ini menjadi pencabutan larangan perempuan mengemudi yang terakhir di dunia sekaligus penanda berakhirnya lambang penindasan perempuan di kerajaan tersebut.
Langkah itu, yang diperintahkan pada September oleh Raja Salman, adalah bagian dari reformasi besar-besaran yang didorong Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mengubah perekonomian eksportir minyak dunia tersebut dan membuka masyarakatnya yang tertutup.
Perempuan di Arab Saudi Sudah Bersiap Mengendarai Mobil Advertisement | Reformasi Sosial Titik Terang Langka Dalam Kegelapan Ekonomi Saudi |
"Kami siap dan itu akan mengubah hidup kami sepenuhnya," kata Samira al-Ghamdi, psikolog berusia 47 tahun dari Jeddah, salah satu wanita pertama Saudi yang surat izin mengemudinya segera dikeluarkan.
Pencabutan larangan itu, yang bertahun-tahun mengundang kecaman internasional, disambut sekutu Barat sebagai bukti kecenderungan progresif baru di Arab Saudi.
Tapi, hal itu telah disertai dengan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat, termasuk terhadap beberapa pegiat yang sebelumnya berkampanye menentang larangan tersebut. Mereka akan dipenjara saat rekan-rekan mereka secara sah mengemudi untuk pertama kalinya.
Wanita Saudi dengan surat izin mengemudi luar negeri baru mulai mengubah SIM milik mereka pada awal bulan ini, sehingga jumlah pengemudi wanita baru diperkirakan tetap rendah pada awalnya. Hal tersebut akan memakan waktu sebelum orang lain yang belajar mengemudi di sekolah negara sudah siap untuk mengemudi di jalan raya.
Beberapa wanita masih menghadapi pertentangan dari kerabat mereka yang konservatif. Banyak yang terbiasa menggunakan sopir pribadi mengatakan, mereka enggan mengemudi di jalanan sibuk negara kerajaan Muslim itu.
"Saya tidak akan menyetir," kata Fayza al-Shammary, seorang pramuniaga berusia 22 tahun, "Saya suka menjadi puteri dengan seseorang membuka pintu mobil untukku dan mengantar saya ke mana-mana."
Kekhawatiran pengemudi perempuan akan menghadapi pelecehan di sebuah negara di mana aturan pemisahan yang ketat telah mencegah perempuan berinteraksi dengan laki-laki yang tidak punya kepentingan. Hal ini membuat negara itu mendesak dibuatnya undang-undang baru bulan lalu dengan penjara dan denda besar untuk pelecehan seksual.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi berencana menyewa perempuan polisi lalu lintas untuk pertama kali, tapi tidak jelas kapan mereka akan dikerahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Reuters/Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dosen FH Unissula Diskorsing Karena Diduga Jadi Pelaku Kekerasan
- Perpres No.79 Tahun 2025, Tidak Hanya Soal Kenaikan Gaji
- Viral Kepsek Roni Dicopot, Wali Kota Prabumulih Terancam Sanksi
- Pejabat BPJPH Diduga Lakukan KDRT, Begini Respons Komnas Perempuan
- Korban Hilang Banjir Bali Terus Dipantau Tim SAR
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Tiba di Indonesia, Sapi Impor Australia untuk Dukung MBG
- Fahri Hamzah Siap Patuhi Putusan MK Wamen Dilarang Rangkap Jabatan
- Pemerintah Jamin Pembangunan Perumahan Sosial Tanpa Penggusuran
- 65 Ribu Warga Gaza Meninggal Akibat Serangan Israel
- Prakiraan BMKG, Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
- Ratusan Siswa di Garut Diduga Keracunan Makanan MBG
- Deretan Selebritas Dunia Galang Dana untuk Palestina
Advertisement
Advertisement