Advertisement

Lebaran 2018 Insyaallah Serentak 15 Juni

Yusran Yunus
Kamis, 07 Juni 2018 - 23:25 WIB
Nugroho Nurcahyo
Lebaran 2018 Insyaallah Serentak 15 Juni Tarawih pertama di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Ramadan 1439 H. - Antara/Wahyu Putro

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Umat Islam di Tanah Air diperkirakan melaksanakan Lebaran IdulFitri tahun ini secara serentak pada tanggal yang sama yakni 15 Juni 2018.

Sebelumnya Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada 21 Jumadil Akhir 1439 Hijriyah/9 Maret 2018, telah mengeluarkan Maklumat tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal dan Zulhijah 1439 Hijriyah.

Dalam maklumat yang ditandatangani oleh Haedar Nashir (Ketua umum) dan Abdul Mu'ti (Sekretaris umum), PP Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan, 1 Ramadan 1439 H jatuh pada hari Kamis Pahing, 17 Mei 2018 dan Idulfitri, 1 Syawal 1439 Hijriyah jatuh pada Jumat Legi, 15 Juni 2018.

Perkiraan pelaksanaan Lebaran Idulfitri 1439 Hijriyah/2018 Masehi berlangsung serentak tersebut disampaikan oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin.

"Awal Ramadan dan Idulfitri tahun ini akan seragam, awal puasa 17 Mei dan Idulfitri 15 Juni," kata Thomas, sebagaimana dikutip dari laman https://www.lapan.go.id.

Thomas mengemukakan untuk Idulfitri Insya Allah akan dirayakan bersama-sama pada Jumat Legi, 15 Juni 2018. "Mengingat ijtima’ akhir Ramadan akan terjadi pada Kamis Kliwon, 14 Juni 2018 pukul 2:45 WIB,” ungkapnya.

Kepala Kantor Kemenag Kota Bengkulu, DR.H.Mukhlisuddin, SH.MA meyakini Puasa dan Lebaran tahun ini akan serentak.

Namun demikian, kepastiannya akan tetap menunggu hasil pelaksanaan Rukyatul Hilal untuk meneropong posisi bulan dimana hasilnya akan disampaikan di Sidang Isbat yang akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama.

“Mudah mudahan tidak ada yang duluan atau terakhir. Nanti kita melihat keberadaan bulan. Jika posisi bulan sudah terlihat maka berarti awal bulan Ramadan sudah jelas. Pemerintah akan memutuskan jadwalnya dalam Sidang Isbat," katanya, sebagaimana dikutip dari laman kemenag.go.id.

Berdasarkan analisa BMKG, pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Syawal 1439 H - bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya - adalah setelah Matahari terbenam pada 14 Juni 2018.

Advertisement

"Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Syawal 1439 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam pada 14 Juni 2018 tersebut," ujar BMKG dalam laporan tertulis bertajuk "Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam 14 Juni 2018 (Penentu Awal Bulan Syawal 1439 H) ".

Salah satu kesimpulan laporan tersebut adalah ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 14 Juni berkisar antara antara 6,08o di Jayapura, Papua sampai dengan 7,64o di Tua Pejat, Sumatra Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pabrik Garmen di Ngaglik Sleman Terbakar, Petugas Masih Berusaha Padamkan Api

Sleman
| Rabu, 21 Mei 2025, 08:57 WIB

Advertisement

alt

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul

Wisata
| Jum'at, 16 Mei 2025, 14:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement