Advertisement
PPDB 2015 : Pendaftaran SMP-SMA Sleman Secara Online

Advertisement
PPDB 2015 di Sleman dilakukan secara online.
Harianjogja.com, SLEMAN-Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sleman menargetkan tahun ini Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP dan SMA menggunakan sistem real time online (RTO). Saat ini dinas sedang menyiapkan pendaftaran yang akan dimulai Juni mendatang.
Advertisement
Menurut Kepala Disdikpora Sleman, Arif Haryono, saat ini dinas tengah menyusun PPDB sembari melakukan sosialisasi dengan seluruh SMP-SMA di Sleman.
"Sosialisasi kami sampaikan kepada kepala sekolah dan masyarakat melalui pemerintah desa terkait PPDB dengan RTO," kata Arif Rabu, (13/5/2015).
Untuk selanjutnya, mereka diminta menyebarkan hasil sosialisasi dinas terkait PPDB online kepada sekolahnya masing-masing.
Arif menyampaikan bahwa tahun lalu PPDB sistem RTO baru dapat terealisasi di tingkat SMA dan sebagian SMP. Sekolah yang tidak menyelenggarakan RTO dikarenakan sarana dan prasarana seperti yang belum memadai. Seperti ketersediaan komputer, jaringat internet, dan listrik
Menurutnya, sistem RTO dirasa menguntungkan dibanding sistem konvensional pada tahun sebelumnya.
"Sistem RTO dinilai memudahkan dalam seleksi PPDB karena dapat terpantau secara online," jelasnya.
Dinas menargetkan tahun ajaran baru ini seluruh SMP dan SMA di Sleman sudah terdaftar melalui online. Untuk itu, Arif meminta agar kepala sekolah segera melakukan inventaris data sehingga tahu sekolah mana saja yang belum mampu menyediakan sarana dan prasarananya.
Syarat PPDB online tidak jauh berbeda dengan tahun kemarin. Masih menggunakan nilai Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Daerah (Uasda) bagi lulusan SD.
Menanggapi target PPDB online yang akan dicapai Disdikpora, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sleman, Muhammad Lutfi Hamid mengatakan pelaksanaan PPDB masih menunggu surat edaran dari Disdikpora. Ia meminta agar siswa madrasah dan pondok pesantren di Sleman juga dapat mengikuti pendaftaran online.
"Walapun pendaftaran online, tapi siswa tetap harus datang ke sekolah karena ada tes keagamaan seperti baca tulis Al Quran," kata Lutfi menjelaskan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
- Guru Ngaji di Jaksel Cabuli 10 Santri Perempuan, Begini Modusnya
- Satgas Pangan Panggil Produsen 212 Merek Beras Nakal Hari Ini
- Langgar Hukum Internasional, Indonesia Kecam Serangan ke Iran
- Indonesia Waspadai Penutupan Selat Hormuz
Advertisement
Advertisement