Advertisement
INOVASI PENDIDIKAN : Siswa SMA N 1 Sanden Belajar Aksara Jawa dengan Cara Ini

Advertisement
Inovasi pendidikan melestarikan aksara Jawa dengan memanfaatkan ponsel pintar
Harianjogja.com, BANTUL-Aksara Jawa kini digunakan sebagai bahasa komunikasi di layanan obrolan telepon selular (ponsel) kalangan warga SMA N 1 Sanden.
Advertisement
Setya Amrih Prasaja, menunjukan obrolan di grup Blackberry Messenger SMA N 1 Sanden, di ponsel pintas
berbasis android miliknya, Jumat (13/2/2015). Sejumlah anggota grup itu, termasuk dirinya, yang merupakan guru Bahasa Jawa SMAN 1 Sanden, terlibat perbincangan serius.
Sekilas, tampilan percakapan di layar ponsel tak ubahnya dengan obrolan sebuah grup Blackberry Messenger kebanyakan. Bedanya, tulisan yang tertera di layar ponsel adalah aksara Jawa. Tombol ketik ponsel berlayar sentuh itu bahkan tidak menggunakan huruf latin tetapi huruf Jawa.
Sudah dua bulan terakhir, Setya Amrih Prasojo menerapkan aksara Jawa di ponsel pintarnya. Cara itu juga diikuti sebagian besar muridnya yang kebanyakan telah memiliki ponsel berbasis android.
“Seperti tugas pelajaran sekolah dan obrolan, bisa saya sampaikan lewat ponsel dengan bahasa dan tulisan Jawa,” ungkap lelaki 33 tahun itu, kemarin.
Untuk mengggunakan aksara Jawa di ponsel, mula-mula dia mengunduh huruf Jawa di fasilitas playstore ponsel. Ada banyak huruf Jawa yang dapat diunduh. Setya memilih aplikasi huruf Pradasunawa062, buatan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Tak lupa pula, dia juga mengunduh aplikasi multiling keyboard agar papan huruf di layar androidnya bisa berubah menjadi aksara Jawa. Namun, berbagai perangkat lunak itu hanya bisa digunakan di ponsel Android setingkat Jelly Bean.
Kini, perbincangan menggunakan Bahasa Jawa Kromo tidak hanya hadir di dalam kelas saat jam pelajaran Bahasa Jawa atau saat membaca teks-teks kuno berbahasa Jawa.
“Anak-anak justru menganggap keren perbincangan di ponsel bisa pakai tulisan Jawa,” ucap bapak satu anak itu.
Metode pembelajaran dengan sentuhan teknologi perangkat genggam itu dianggap lebih efektif dibanding
pembelajaran secara konvensional dengan mengeja aksara Jawa di buku atau papan tulis. Siswa, dinilai Setya, lebih terbiasa menggunakan Bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari.
Semangat pembelajaran Bahasa Jawa melalui komputer dan perangkat genggam itu kini menginisiasi Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Jawa di Bantul untuk diterapkan di seluruh sekolah, tidak hanya di SMAN 1 Sanden. Kemarin siang, puluhan guru menggelar workshop Aksara Jawa berbasis komputer dan smartphone di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Gandekan, Bantul.
“Rencananya penerapan aksara Jawa melalui komputer dan ponsel pintar ini akan diikuti sekolah lain yang belum menerapkan,” tutur Ketua II MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Bantul, Eko Purwanto.
Tak hanya demi menunjang efektifitas belajar, penerapan Bahasa Jawa melalui teknologi dianggap sebagai upaya melestarikan Bahasa Jawa kromo di kalangan generasi muda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement

Kasir Bank Usaha Perkreditan di Bantul Tilep Uang Nasabah Rp3,4 Miliar, Begini Kronologinya
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Resmikan SPKLU di Purwokerto, PLN Siapkan Layanan Digital bagi Pengguna Kendaraan Listrik
- Solo Murakabi X Pen Postcard 2023 Bertajuk Solo dalam Bingkai Kartu Pos
- Manfaatkan Momentum Piala Dunia U-17, Pemkot Surabaya Proyeksikan Paket wisata GBT
- Jeda Kemanusiaan di Gaza Dimulai Hari Ini
- BNPB Dukung Penyidikan Kasus Korupsi Pengadaan APD
- Wapres Ma'ruf Serukan Pemimpin Agama di Yunani Hentikan Perang Israel-Palestina
- Buruh di Jawa Tengah Dukung Anies-Muhaimin
Advertisement
Advertisement